tag:blogger.com,1999:blog-16070872714179530412024-03-15T00:23:01.159+07:00Bramseeing - Blognya si BramaKulaporkan Apa Yang KurasaBramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.comBlogger13125tag:blogger.com,1999:blog-1607087271417953041.post-33511322392763921352020-04-26T14:57:00.001+07:002020-04-28T08:50:09.384+07:00Enam Aplikasi Concall Gratisan buat Work From Home<b>Depok, Bramseeing</b> - Kalian termasuk "korban" work from home karena pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir? Sama dong nasib kita. Nah, buat nambah referensi, gimana kalau kali ini kita bahas soal <b>aplikasi diskusi jarak jauh gratisan</b> alias Conference Call, yang bisa buat teman kerja dari rumah? Langsung aja yuk.<br />
<a name='more'></a><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4u3aImz2RWp862baE71aqW0jnNTbj7QUmNLwXfI-_NzZq-j5g_C6Fmz8ANRyhXR86hlDxfDIdTdfgscHGljpmZXw_Rw_Py7zMiuDGsERnsLKdrc9oGSc-CGMES1fbVncFzdgfJ-6VInI/s1600/perbandingan-telekonverensi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="800" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4u3aImz2RWp862baE71aqW0jnNTbj7QUmNLwXfI-_NzZq-j5g_C6Fmz8ANRyhXR86hlDxfDIdTdfgscHGljpmZXw_Rw_Py7zMiuDGsERnsLKdrc9oGSc-CGMES1fbVncFzdgfJ-6VInI/s320/perbandingan-telekonverensi.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<h2>
<b><span style="font-size: large;">Zoom (<a href="https://www.zoom.us/" target="_blank">www.zoom.us</a>)</span></b></h2>
<div>
Siapa yang gak kenal sama aplikasi yang satu ini. Di Indonesia, <b>Zoom</b> cukup populer dipakai oleh mereka yang butuh "tatap muka" online. Penggunanya pun beragam, dari mulai anak sekolah, akademisi, sampai perusahaan komersil kecil dan besar. Salah satu alasan Zoom banyak dipakai karena kemudahannya, dan tentu saja gratis.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEE743R5BI7oArPEqLtZ9aKTvugqVHjbbSOcHYNA2C0ay3fyLBIw6Q6oUBV26poGMcfr3Y0rSca03i_Al6pCewBf2KTMQB_TjYyIbb6ljQqaQAuBHZtOALTQ2OVdnnBcnbW2WJ5kC9brA/s1600/05fRE6utWAtXmByTrwqgdcU-5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="456" data-original-width="810" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEE743R5BI7oArPEqLtZ9aKTvugqVHjbbSOcHYNA2C0ay3fyLBIw6Q6oUBV26poGMcfr3Y0rSca03i_Al6pCewBf2KTMQB_TjYyIbb6ljQqaQAuBHZtOALTQ2OVdnnBcnbW2WJ5kC9brA/s320/05fRE6utWAtXmByTrwqgdcU-5.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Antarmuka Zoom</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Fitur yang dimiliki Zoom-pun cukup memadai untuk kebeutuhan telekonverensi. Ada fitur papan tulis digital, pembagian layar untuk presentasi, chat, virtual background sampai pengamanan telekonverensi dengan password. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Manajemen pengguna di Zoom juga bagus. Pengendalian siapa yang boleh bicara, siapa yang bisa berbagi layar, dan sejenisnya bisa dilakukan dengan mudah di Zoom. Kalau mau mengabadikan sesi konverensi, tinggal aktifkan mode rekam yang juga tersedia di sini. Jujur, saya paling suka dengan antarmuka milik Zoom ini. Semua peserta bisa terlihat di layar utama dengan jelas, dan otomatis dibagi oleh aplikasi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Satu-satunya kelemahan yang dimiliki Zoom adalah batasan waktu konverensi yang cuma 40 menit per sesi. Kalau mau lanjut, kita harus membuat sesi baru dan mengundang kembali semua perserta. Ribet sih, tapi itu harga yang harus dibayar di versi gratisan. Kalau ogah ribet, kalian bisa merogoh kocek 15 dolar (biaya termurah) untuk langganan versi berbayarnya. Dengan versi berbayar, kita bisa melakukan telekonverensi tanpa batas sampai 100 peserta.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><i><span style="color: blue;">Plus:</span></i></b> Fitur lengkap, manajemen pengguna bagus, antarmuka oke, penggunakan cukup mudah.</div>
<div>
<b><i><span style="color: red;">Minus:</span></i></b> Versi gratis terbatas hanya 40 menit, pernah ada isu keamanan Zoom Bombing.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<h2>
<b><span style="font-size: large;">Teamlink (<a href="https://www.teamlink.co/" target="_blank">www.teamlink.co</a>)</span></b></h2>
</div>
<div>
Pernah dengar aplikasi ini? Belum? Jangan kuatir, <b>Teamlink</b> memang kurang akrab buat pengguna di Indonesia. Padahal aplikasi ini cukup keren buat dijadikan alternatif telekonverensi yang murah meriah. Bahkan, salah satu keunggulannya, selain gratis, dia sangat mudah untuk dipakai. Cukup download aplikasinya, buat ruangan meeting atau masukkan kode untuk bergabung dengan meeting, selesai.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb9j68wRcDquW6uCUL7ose67PkKKI5ZB1qB2_MZm_Rs72fu6klsTvHTMDVFotMz4Qy4hcxFgZbkIew52vNhBkwjFy1gbL2bfEj87As3BIwO6JgC0o0zZxFXPq7rCTBIOqrgxkem0lZYQg/s1600/teamlink.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="640" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb9j68wRcDquW6uCUL7ose67PkKKI5ZB1qB2_MZm_Rs72fu6klsTvHTMDVFotMz4Qy4hcxFgZbkIew52vNhBkwjFy1gbL2bfEj87As3BIwO6JgC0o0zZxFXPq7rCTBIOqrgxkem0lZYQg/s320/teamlink.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Antarmuka Teamlink</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Agak berbeda dengan Zoom yang hadir dengan banyak fitur, Teamlink cenderung memasukkan fitur yang benar-benar dipakai untuk pengguna yang enggan berurusan dengan banyak fitur yang bikin ribet. Dari catatan saya, fitur-fitur standar meeting seperti chatting, berbagi layar komputer dan merekam sesi meeting ada di Teamlink. Sebenarnya fitur ini cukup untuk pengguna awam yang enggan ribet dengan berbagai macam fitur yang tidak mereka pakai. Misalnya telekonverensi untuk anak-anak yang duduk di bangku sekolah junior. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Proses mengundang atau menambahkan peserta lain dilakukan dengan membagi link ruang meeting yang terdiri dari deretan angka. Tidak ada pengamanan di sini, artinya siapapun yang mengetahui alamat tersebut berarti bisa bergabung. Aman? Antara ya dan tidak. Namun yang pasti, semua peserta harus menggunakan aplikasi Teamlink yang bisa diunduh untuk platform Windows, Android, Mac, dan iOS.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kalau soal antarmuka, kami lebih suka Zoom, karena dia bisa menampilkan lebih banyak orang di layar utamanya. Teamlink agak sedikit berbeda, tidak semua orang bisa ditampilkan di layar besar, peserta lain, diletakkan di deretan layar bawah yang lebih kecil.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><i><span style="color: blue;">Plus:</span></i></b> Gratis dan dapat dipakai tanpa batas waktu, pengunaan mudah, tersedia untuk platform PC berbasis Windows, smartphone (Android dan iOS) serta Mac.</div>
<div>
<span style="color: red; font-style: italic; font-weight: bold;">Minus: </span>Fitur terbatas, Tidak ada pengamanan kanal dengan password ata PIN, manajemen pengguna terbatas.<br />
<br />
<h2>
<b><span style="font-size: large;">Jitsi (<a href="https://meet.jit.si/">meet.jit.si</a>)</span></b></h2>
</div>
<div>
Dari dulu, setidaknya buat saya, aplikasi berbasis sumber terbuka (open source) memang selalu jadi idaman. Dan, Jitsi adalah telekonverensi yang dilahirkan dari rahim sumber terbuka. Itu kenapa, ia memiliki hampir semua fasilitas untuk telekonverensi, namun dengan lisensi gratis. Dan, jika boleh sedikit subyektif, ini adalah layanan telekonverensi gratis dengan fitur terlengkap yang pernah saya temukan. Kalau ada yang bisa memberi referensi lain yang lebih baik dari<b> Jitsi</b> ini, bolehlah berbagi di kolom komentar.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif7V8hacprUFpbR50YQ5jWAoA4q3KwzuIIEoJXFY9j5frn4xV-HKK7LykpTOUmEYr_iuBqEx7uW7MN6n5jf4W7FxxCgze_MqBWekM_4T3bdmmwbnHV7SWX_gcyPF1pfkxgoAAUiwyPSNk/s1600/jitsi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="608" data-original-width="1024" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif7V8hacprUFpbR50YQ5jWAoA4q3KwzuIIEoJXFY9j5frn4xV-HKK7LykpTOUmEYr_iuBqEx7uW7MN6n5jf4W7FxxCgze_MqBWekM_4T3bdmmwbnHV7SWX_gcyPF1pfkxgoAAUiwyPSNk/s320/jitsi.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Antarmuka Jitsi</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Menggunakan Jitsi semudah berbagi link. Kita bisa melakukan kustomisasi nama ruangan meeting di belakang domain meet.jit.si. Misal: meet.jit.si/abc. Semua yang membuka link itu, akan langsung terhubung ke ruangan konverensi. Pertanyaannya, gak aman dong? Kalau mau, kita bisa membuat password untuk ruangan tersebut. Sayang, jika semua peserta bubar, password akan kembali kosong. Jadi, kalau mau, orang pertama yang bergabung langsung menset password baru untuk mengamankan ruang.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lantas, fitur apa saja yang tersedia di Jitsi? Chat dan manajemen peserta tersedia lengkap. Plus fasilitas untuk melakukan livestreaming sesi konverensi ke Youtube kalian. Kita juga bisa berbagi video Youtube, layar desktop atau aplikasi di sini. Sesi meeting juga bisa direkam. Fitur menarik di Jitsi yang saya suka adalah jenis antarmuka yang bisa dipilih, mau lihat semua orang atau hanya yang sedang bicara. Kalau enggan mengganggu, pakai fitur Push To Talk (PTT), maksudnya kalau sedang dalam kondisi mute, kita bisa langsung bicara dengan menekan spacebar. Oh ya, kalau kecepatan internetmu buruk, manfaatkan fitur Low Definition video yang tersedia di Jitsi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Di PC desktop atau laptop, Jitsi bisa dipakai menggunakan browser Chrome atau Firefox. Cukup pasang ekstensi jitsi untuk kedua browser itu, kalau punya Android atau iOS, bisa unduh aplikasinya di Google Play Store atau Apple Apps Store.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><i><span style="color: blue;">Plus:</span></i></b> Gratis, fitur lengkap, pengunaan mudah, integrasi ke livestreaming Youtube, share video Youtube, pilihan kualitas video mulai low sampai high definition.</div>
<div>
<b><i><span style="color: red;">Minus:</span></i></b> Password hilang/reset jika tidak ada peserta, tidak ada fitur whiteboard, peserta bisa masuk tanpa nama.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<h2>
<b><span style="font-size: large;">Cisco Webex (<a href="https://www.webex.com/" target="_blank">www.webex.com</a>)</span></b></h2>
<div>
Yang sering berkutat dengan jaringan komputer, pasti kenal dengan nama besar Cisco. Yap, produsen jaringan terkemuka asal negeri Paman Sam ini juga punya layanan telekonverensi, namanya <b>Webex</b>. Aslinya sih gak pake nama Cisco, melainkan cuma Webex. Tapi biar keren dan menunjukkan nama besar di belakangnya, boleh lah sekalian disandingkan.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjERufNQFumj92skmsvmWvY3ya2VzSW1Kxh3kfFLIhiymr1J7tAYhu6doioQVaUYlwh-aOlsQzLm-KFtJxIARTDk9_sOCY730ZFOT5_Pl1qhqkhyphenhyphen9ujzGaJCfduLDevSA457BvQwCTjaek/s1600/webex.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjERufNQFumj92skmsvmWvY3ya2VzSW1Kxh3kfFLIhiymr1J7tAYhu6doioQVaUYlwh-aOlsQzLm-KFtJxIARTDk9_sOCY730ZFOT5_Pl1qhqkhyphenhyphen9ujzGaJCfduLDevSA457BvQwCTjaek/s320/webex.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Antarmuka Webex</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Saat pertama kali nyoba Webex, saya sempat berpikir, "kira-kira ada gratisannya gak ya?". Maklum, Cisco terkenal dengan sifatnya yang "komersial". Ya sebanding sih dengan teknologi yang ditawarkan. Tapi, pertanyaan itu terjawab dengan segera. Ternyata, Webex menyediakan layanan gratis untuk telekonverensi-nya. Warbyasah.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Bagaimana fiturnya? Boleh dibilang, kelas enterprise. Rasanya, semua yang dibutuhkan perusahaan untuk melalukan telekonverensi tersedia di sini. Ada papan tulis virtual, berbagi layar, aplikasi, window, maupun file/dokumen. Manajemen peserta pun lengkap, termasuk memberikan hak khusus untuk peserta tertentu untuk dapat atau tidak dapat melakukan sesuatu saat konverensi berlangsung. Oh ya, di versi gratisan ini, Webex bisa dipakai sampai maksimal 100 peserta, tanpa batasan waktu. Keren kan?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hal lain yang membuat Webex menarik adalah kemampuannya untuk berintegrasi dengan perangkat Cisco lain. Anggap kamu sudah punya perangkat komunikasi Cisco lain seperti telepon, maka dengan mudah bisa diintegrasikan ke sistem ini. Cocok deh..</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div>
<b><i><span style="color: blue;">Plus:</span></i></b> Gratis, fitur lengkap, pengunaan mudah, integrasi ke perangkat komunikasi Cisco lain, manajemen pengguna baik.</div>
<div>
<b><i><span style="color: red;">Minus:</span></i></b> Kualitas video di versi gratis kurang tajam. Versi gratis hanya bisa menggunakan personal room (tidak dapat dikustomisasi).<br />
<br />
<h2>
<b><span style="font-size: large;">Skype (<a href="https://www.skype.com/id/" target="_blank">www.skype.com</a>)</span></b></h2>
</div>
</div>
Skype adalah pemain lama dalam dunia komunikasi digital. Jauh sebelum para pesaing di atas memiliki solusi telekonverensi seperti saat ini, Skype, yang sekarang dimiliki Microsoft, sudah melakukannya. Bahkan menurut saya, Skype adalah salah satu platform komunikasi berbasis IP yang punya kualitas codec terbaik dalam hal komunikasi suara maupun video. Dan, sampai saat ini, hal itu terus dipertahankan Skype.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwxX5ZgESR6_XSblLy8hzMZGkSRa6oj_IxkueHDjruatmpJHcnqQbj3OO2aJSgPVe8XUvbxo7kYL-Kn5AryTdJaY5VCt0nJfqCv1J5GcwGGb7TydiyowETZPH-nyRX4HYFAXa48xzdEzw/s1600/skype.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwxX5ZgESR6_XSblLy8hzMZGkSRa6oj_IxkueHDjruatmpJHcnqQbj3OO2aJSgPVe8XUvbxo7kYL-Kn5AryTdJaY5VCt0nJfqCv1J5GcwGGb7TydiyowETZPH-nyRX4HYFAXa48xzdEzw/s320/skype.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Antarmuka Skype</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Tapi entah kenapa, di Indonesia, Skype saat ini kurang begitu mendapat suara yang cukup. Padahal soal integrasi dengan sistem operasi Windows, Skype jagonya. Nggak percaya? Coba install dan kamu bisa langsung pakai menggunakan akun Microsoft mu.<br />
<br />
Bagaimana fiturnya? Karena dibuat untuk pengguna awam, Skype memang tidak memberikan fasilitas selengkap layanan yang dibahas di atas tadi. Tidak ada papan tulis yang bisa dibagi, juga layar, atau manajemen pengguna yang lengkap. Kita hanya bisa melakukan tatap muka dengan lawan bicara sambil melakukan chatting. Untungnya Skype masih menyediakan fasilitas sharing file, musik lewat Spotify, atau sekadar membuat survei sederhana yang dapat dijawab peserta. Jumlah peserta yang bisa gabung di Skype ini maksimum 50 orang. Cukup lah untuk sekadar ngobrol atau diskusi dengan beberapa rekan kerja atau keluarga nun jauh di sana.<br />
<br />
Lantas kalau mau yang lebih korporat? Skype punya Skype for business atau Microsoft Team yang juga berbasis teknologi Skype. Pastinya gak gratis ya.<br />
<br />
<div>
<b><i><span style="color: blue;">Plus:</span></i></b> Mudah dipakai, kualitas audio video baik, bisa dipakai tanpa harus unduh aplikasi (lewat browser). </div>
<div>
<b><i><span style="color: red;">Minus:</span></i></b> Fasilitas meeting terbatas, hanya untuk 50 peserta.</div>
<br />
<h2>
<span style="font-size: large;">Google Hangouts (<a href="https://hangouts.google.com/" target="_blank">hangouts.google.com</a>)</span></h2>
<div>
Ini aplikasi telekonverensi terakhir yang kita bahas. Sudah pada tahu dong? Kebangetan kalo nggak. Sesuai namanya, aplikasi besutan mbah Google ini beneran memang dibuat untuk hangout, entah bareng keluarga, teman, atau mungkin.. gebetan.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO4kfkVvKON_bZHk9hBNrf0F9OLmkhx2J9sLupgGottQWIijtp7z9P84e9Rg-__oVXldXRz8EDjCLnmCAvwJy6cLwXbnjSaCufk-Ved8lecS9K_WZZd_Tscs200IcPTfRdQGQlveqQccM/s1600/hangout.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="310" data-original-width="496" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO4kfkVvKON_bZHk9hBNrf0F9OLmkhx2J9sLupgGottQWIijtp7z9P84e9Rg-__oVXldXRz8EDjCLnmCAvwJy6cLwXbnjSaCufk-Ved8lecS9K_WZZd_Tscs200IcPTfRdQGQlveqQccM/s320/hangout.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Antarmuka Google Hangouts</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Hangout sebenarnya juga pemain lama. Fasilitas tatap muka atau telepon online-nya bisa dibilang tanpa basa-basi. Kamu yang punya akun Google, langsung bisa menggunakan layanan ini. Kalau di PC berbasis Windows, Hangouts bisa berjalan lewat browser, tanpa harus instalasi aplikasi terpisah. Kalau di Android, perlu download aplikasinya dulu di Playstore. Dulu, di Android versi awal, Hangouts merupakan aplikasi bawaan Android. Entah kenapa sekarang harus didownload lagi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Fasilitas yang dimiliki Hangouts mirip seperti apa yang dipunya Skype. Ada beberapa fitur tambahan seperti berbagi layar desktop atau aplikasi, namun tidak memiliki fitur berbagi file seperti yang dimiliki Skype. Hangouts juga menyediakan pilihan jenis kualitas panggilan video, apakah high definition (HD - 720p) atau standard definition (SD - 360p). Cocok buat yang punya bandwidth terbatas. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sayangnya, Hangout bukan pilihan bagus untuk mereka yang mau hangout ke lebih dari 10 orang. Google hanya membatasi peserta Hangouts sebanyak 10 orang saja. Mungkin ini alasan kenapa banyak orang lebih memiliki layanan lain ketimbang Hangouts. Ya, konverensi ke 10 orang memang rasanya nanggung. Minimal 20 orang lah untuk bisa memberi ruang lebih banyak untuk ngobrol seru.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<h3>
<span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></h3>
<div>
Kalau disuruh memilih berdasarkan fasilitas dan kegunaan, saya jelas menunjuk Jitsi. Tapi kalau soal keamanan dan keandalan, Webex patut dipertimbangkan. Zoom adalah pilihan baik dengan mempertimbangkan aspek layanan berbayar, karena sepengalaman melakukan telekonverensi, hampir pasti lewat dari 40 menit. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Bagaimana jika hanya mencari layanan video call yang andal tanpa fasilitas rapat ala kantor? Jawabannya sudah pasti Skype. Namun ini semua pilihan saya lho ya. Kalau kalian pernah mencoba dan lebih cocok dengan aplikasi Hangouts misalnya, tentu kembali ke pilihan masing-masing. Atau, kalian punya gacoan layanan telekonverensi lain yang lebih canggih? Komen di bawah ya.</div>
Bramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1607087271417953041.post-57972157519055252562020-04-21T19:30:00.001+07:002020-04-21T19:37:12.079+07:00Aplikasi PeduliLindungi, Beneran Bisa Melindungi?Depok, Bramseeing - Sudah hampir 2 bulan sejak pemerintah mengumumkan pasien terinfeksi COVID-19 untuk yang pertama kalinya di Indonesia. Sampai artikel ini ditulis, jumlah penderita sudah 7 ribuan lebih. Lantas, gimana cara survival kita supaya terhindar dari virus ini? Sudah coba aplikasi PeduliLindungi?<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a>Buat yang belum tahu, PeduliLindungi adalah aplikasi yang dibuat oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Bukan, bukan buat blokir website porno, yang ini justru buat membantu menyelamatkan kita dari COVID-19. Beneran gak sih?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQrgB9e8H-Dk4Xos1idjekZwQyYMRVZi97D1EJ1vMppxRtj2AHh6N6VyQDzE4AMSKUQFeSvQh92DpCx8aWn-rhhL8oJfqSzoydxon5qr6ilRaaVgyFt0RYZfyJqZ0pZwPpLmytCiJRn_g/s1600/Capture.PNG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="773" data-original-width="1600" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQrgB9e8H-Dk4Xos1idjekZwQyYMRVZi97D1EJ1vMppxRtj2AHh6N6VyQDzE4AMSKUQFeSvQh92DpCx8aWn-rhhL8oJfqSzoydxon5qr6ilRaaVgyFt0RYZfyJqZ0pZwPpLmytCiJRn_g/s400/Capture.PNG" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Kebetulan saya sudah install dan nyoba. Kalau mau ikutin jejak saya, silahkan cari pakai kata kunci "PeduliLindungi" di Google Play (Android) dan App Store (iOS). Pakenya gampang, setelah diinstall, daftarin nomor telepon dan nama kamu di tombol "Jadi Partisipan". Setelah berhasil daftar, dia akan minta persetujuan untuk memakai nomor kamu untuk melindungi diri. Lho kok?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmNUHv8CWn1gZpTWMKB8KQDSXlbTmr5ns04-l93fwxOiLGolGgYe3yXXF0ZfH-1_X3BCpvcIfdEMN5eDWtbp1nubVqedGqaqsD9UIJEWbgtm-jZ7rZ8D8NbRYa96xc5mE4c07eXbNyGQo/s1600/peduli-lindungi-screen.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmNUHv8CWn1gZpTWMKB8KQDSXlbTmr5ns04-l93fwxOiLGolGgYe3yXXF0ZfH-1_X3BCpvcIfdEMN5eDWtbp1nubVqedGqaqsD9UIJEWbgtm-jZ7rZ8D8NbRYa96xc5mE4c07eXbNyGQo/s400/peduli-lindungi-screen.png" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
PeduliLindungi memang tidak menyediakan menu-menu yang ribet dan fancy. Dia bekerja di belakang layar, menggunakan koneksi internet, sensor GPS (lokasi) dan Bluetooth. Tugas kita hanya perlu menghidupkan ketiganya saat berada di luar rumah. Nanti, kalau ternyata kamu berada di lokasi yang rawan infeksi alias Zona Merah, aplikasi akan mengabarkannya di layar status. Jadi, teorinya, kamu bisa ekstra hati-hati. Jangan lupa pakai masker dan sering cuci tangan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG44AoMD7eoSc_86rOu9v9tnDpOvZnpGbYwFpK2soKpq96pM0L_v5XQnhiTlSm2-lTQXMb0HGledwt6rAEIcAUGrDzXCFizljwljeif7Ry7wpcrAGwbqA5mtvrOWXnTBCy740gPN4zS8A/s1600/peduli-lindungi-warning.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="608" data-original-width="1080" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG44AoMD7eoSc_86rOu9v9tnDpOvZnpGbYwFpK2soKpq96pM0L_v5XQnhiTlSm2-lTQXMb0HGledwt6rAEIcAUGrDzXCFizljwljeif7Ry7wpcrAGwbqA5mtvrOWXnTBCy740gPN4zS8A/s400/peduli-lindungi-warning.png" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Terus buat apa koneksi Bluetooth dan internet? Nah ini bagian penting dari aplikasi PeduliLindungi, sekaligus kelemahannya (saya kasi alasan akhir artikel ya). Bluetooth yang aktif akan mencari aplikasi PeduliLindungi lain yang terpasang di ponsel orang yang sedang berada di dekat kita. Jika status kita atau orang tadi termasuk yang terinfeksi atau salah satu dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau Orang Dalam Pengawasan (ODP), maka ponsel orang yang sehat akan menampilkan peringatan sekaligus mencatat status bahwa kita pernah berdekatan dengan orang tersebut. Nah, data-data ini disinkronisasi secara realtime oleh server Kemenkominfo dan Kementrian Kesehatan. Tenang, walaupun terdengar agak seram, tapi pengembang aplikasi ini berjanji bahwa data yang ditukar lewat Bluetooth bersifat anonim. Dan semua dirahasiakan (semoga ya). Oh ya, menurut pengembang aplikasi, data berupa nomor telepon kita juga akan menjadi modal bagi petugas kesehatan untuk menghubungi kita kalau kita menjadi orang beresiko tertular COVID-19.<br />
<br />
Pernah ada teman yang bertanya, bagaimana aplikasi itu tahu kalau si empunya ponsel termasuk yang terinfeksi, PDP atau ODP? Jawabannya adalah kalau kita atau orang itu pernah diperiksa ke rumah sakit, dan ditetapkan sebagai salah satu dari status tadi, maka nomor telepon kita akan dicatat dan dimasukkan ke dalam database Kemenkes. Nomor telepon ini akan terus membawa status di aplikasi PeduliLindungi sesuai status kita, sembuh atau belum.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmwjgbjdc0t5yDp5xCGJ7kEsl38vHZ_BTDAYZjzCcm0YjiIGiSohxqLcbaRFl9r2VTByOzlByJrcBYtrNf4v4HuQFOwM6FoTEYvJtQfPcBcRoMjdZRj4qai53DQauyU9UtbBXexogLtgg/s1600/peduli-lindungi-install.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="563" data-original-width="1000" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmwjgbjdc0t5yDp5xCGJ7kEsl38vHZ_BTDAYZjzCcm0YjiIGiSohxqLcbaRFl9r2VTByOzlByJrcBYtrNf4v4HuQFOwM6FoTEYvJtQfPcBcRoMjdZRj4qai53DQauyU9UtbBXexogLtgg/s400/peduli-lindungi-install.png" width="400" /></a></div>
<br />
<br />
Lalu apa lemahnya sistem ini? Pertama, Bluetooth yang terus hidup sudah pasti menguras baterai, beberapa ponsel bahkan bisa terasa "hangat" kalau koneksi ini terus hidup. Belum lagi masalah keamanan, karena koneksi Bluetooth yang terus hidup, bisa membuat orang iseng bernafsu untuk terhubung ke sana.<br />
<br />
Karena masalah Bluetooth ini, 4 dari 4 teman saya memutuskan untuk "membuangnya" dari ponsel mereka. Saya sendiri memilih untuk bertahan, cukup memakai trik menghidupkan Bluetooth saat berada di luar rumah saja. Kalau di rumah, ya matikan. Lumayan buat menghemat baterai.<br />
<br />
Tapi.. ya buat apa kalau cuma kita yang pakai. Sementara aplikasi ini sendiri baru bisa melindungi jika makin banyak orang yang pakai dan mengaktifkannya. Serba salah sih.<br />
<br />
Informasi lengkap bisa lihat di <a href="http://pedulilindungi.id/">PeduliLindungi.id</a><br />
<br />Bramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1607087271417953041.post-10076979503806870682020-03-04T09:08:00.002+07:002020-03-04T09:25:21.910+07:00Ada Masker Antara Kita dan Corona<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Jakarta, Bramseeing </b>- 31 Desember 2019 di Wuhan bisa jadi merupakan hari paling kelam bagi penduduk negeri tirai bambu, dan juga penghuni planet biru ini. Betapa tidak, virus SARS-CoV-2, 2019-nCoV atau yang lebih beken disebut sebagai virus Corona (COVID-19) hadir, membawa ketakutan, cemas, dag-dig-dug, dan perasaan ngeri-ngeri sedap lainnya.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebenarnya, virus ini bukan penyakit baru yang tiba-tiba muncul tanpa sebab. Sebelumnya, jenis keluarga virus yang sama dengan nama MERS dan SARS juga nggak kalah heboh mengguncang dunia. Bahkan, sebuah studi mengatakan, MERS jauh lebih mematikan (lebih banyak menyebabkan kematian, sekitar 34% angkanya) dibanding Corona. Cuma kayaknya, Corona ini memang lebih jago bikin viral, mungkin karena Tik Tok, eh...</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWN4Ek0yKbmcYE9z2grZsj3O67xXutYKlAdiHm4Ju5OGy2Ah0ZpfVG2jEbycTlvULr-DqSRo-uX9XYkIazOMSPPJWFTe8goILgn4dolEptFiJCUbWQRTjLwr4UERmynq_PbuIVkdvDl7Y/s1600/P_20200302_220242.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWN4Ek0yKbmcYE9z2grZsj3O67xXutYKlAdiHm4Ju5OGy2Ah0ZpfVG2jEbycTlvULr-DqSRo-uX9XYkIazOMSPPJWFTe8goILgn4dolEptFiJCUbWQRTjLwr4UERmynq_PbuIVkdvDl7Y/s320/P_20200302_220242.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Empat dari lima orang ini memakai masker untuk melindungi diri di tempat umum seperti transportasi publik. (Bramseeing/Bramset)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Nah, seperti biasa, sesuatu yang viral biasanya ditanggapi berlebihan oleh warga +62. Bahkan saat virus ini masih menyebar di China dan sekitarnya, stok masker yang biasa terpampang indah di Indomaret dan tetangganya, hilang! Sebabnya satu, saat lihat, dengar atau baca berita, mereka yang kuatir tertular, mencontek bagaimana warga Wuhan melindungi diri dengan masker. Jadilah masker dianggap sebagai alat pelindung diri (APD) yang cihuy punya (helm proyek kali ah).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Padahal, di saat yang sama, Indonesia belum menyatakan menemukan kasus Corona, meskipun negara-negara tetangganya sudah. Sebagian bilang, warga +62 kebal karena minum jamu, sebagian lagi bilang, kita sudah terlalu banyak makan plastik dalam rupa gorengan. Jadi virus dan penyakit apapun gak mempan! </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mungkin ini ada baiknya, karena orang memang terkenal panik kalau soal beginian. Itu terbukti beberapa minggu kemudian. Dua orang positif Corona. Tinggalnya di Depok pula yang notabene itu adalah home base saya. Langsung deh, semua supermarket diserbu. Indomie ludes, minyak goreng ghoib, harga gula mulai naik, dan seterusnya. Yang paling rusuh adalah harga masker yang melambung tinggi, dan menghilangnya cairan antiseptik dari dunia persilatan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir0uT8iCGh-HMLgmnX9oC7EQ7LY8fLsYb0ZOcK9pYmBUP-LFNdZTuSzNQglJf_t6nZQ5lbxLq8T1MnSiG_WVlLdV24NJHDXXyqN9hx4NT6cIHZdG5v0XRkfkBSzdQ0AiCH5oqtR_nFTy8/s1600/P_20200302_174336.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir0uT8iCGh-HMLgmnX9oC7EQ7LY8fLsYb0ZOcK9pYmBUP-LFNdZTuSzNQglJf_t6nZQ5lbxLq8T1MnSiG_WVlLdV24NJHDXXyqN9hx4NT6cIHZdG5v0XRkfkBSzdQ0AiCH5oqtR_nFTy8/s320/P_20200302_174336.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu pusat perbelanjaan yang biasa sepi di jam-jam kerja, sekarang penuh dengan orang-orang yang entah kenapa begitu panik dengan memborong barang-barang. (Bramseeing/Bramset)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Panik saat bencana atau wabah adalah hal yang lumrah terjadi di semua belahan bumi ini. Yang perlu kita lakukan adalah, jangan latah ikutan panik. Karena para penyintas, adalah mereka yang tetap berpikir jernih saat keadaan memburuk.</span></blockquote>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bukan bermaksud menggurui. Tapi memang, membaca dari sumber terpercaya adalah hal yang bisa dilakukan di saat-saat seperti ini. Banyak kok literasi gratis di luar sana tentang virus Corona, termasuk bagaimana mencegahnya. Masker memang bisa jadi salah satu pelindung, tentunya dengan beberapa syarat, seperti cara penggunaan, kapan digunakan, sampai bagaimana cara membuangnya dengan benar. Ada yang tau hal di atas? Sepertinya nggak banyak.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhamlbKQ-RehGmpfpVbvFoE6-W1Esl-F_YL9YCI6P6zx5L0HzVXa4hm8DpahX7UeEFcZMkFNdWmhhBibMM8vmZh4o-dhVF_-NfCNbwJilrhJBQxjbGV_7rcVf5tVsiZsMvdBWXNDmzgVVw/s1600/P_20200302_125559.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhamlbKQ-RehGmpfpVbvFoE6-W1Esl-F_YL9YCI6P6zx5L0HzVXa4hm8DpahX7UeEFcZMkFNdWmhhBibMM8vmZh4o-dhVF_-NfCNbwJilrhJBQxjbGV_7rcVf5tVsiZsMvdBWXNDmzgVVw/s320/P_20200302_125559.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Termasuk saya dan teman-teman kantor yang cukup paraniod saat ada di tempat umum. Terus makannya gimana doong? (Bramseeing/Bramset)</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Organisasi kesehatan dunia (WHO) bahkan sampai membuat infografis yang sangat apik soal ini. Bagaimana masker sebaiknya dipakai, misal di lingkungan yang memang tercemar, udara kualitas buruk, atau dekat dengan penderita yang positif terinfeksi. Ada hal lain yang banyak dilewati, terutama orang Indonesia. Cuci tangan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ini memang bukan data baku yang didapat dari penelitian rumit. Tapi sepengamatan saya, orang Indonesia lemah dalam hal urusan cuci tangan. Lima dari tujuh orang yang selesai melakukan ritual pipis di stasiun kereta Juanda, melewatkan wastafel. Dua orang lagi (termasuk saya) mencuci tangannya, satu dengan sabun (ini saya), satunya hanya bilasan air.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bayangkan, sakitar 70 persen orang Indonesia malas cuci tangan. Memang sih agak repot, tapi menurut medis, hal tersebut efektif membunuh berbagai mikro organisme, jika dilakukan dengan cara yang benar. BTW, tau gak cara cuci tangan yang benar? Iya pakai sabun, tapi ada caranya lho. Coba simak video di bawah ini deh.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/HChg7g6oPjE" width="480"></iframe></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Nah, jadi makin tau kan, kalau masker memang bukan segalanya untuk menangkal penyakit. Cuci tangan adalah hal lainnya, tidak sering menyentuh muka adalah hal lain lagi, dan makan-makanan bergizi juga bisa jadi hal baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Meskipun kalo saya, tetep makanan diskon adalah yang terbaik :D (eh ada promo Shopee Pay tuh). (bramset)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnq5l9x8QEFO7gi16swlwvv0fPjF4OrzNACQ0wfTr7b05dsC-WaCA40SAAsdh-9Lq3SipVKB2I9fKq86nrx77nLDK-SAaV-_EAR59OWLBbF3sICkflklToeyVA3jXXSW8YiLKk2dHpxdY/s1600/P_20200301_215457_vHDR_Auto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnq5l9x8QEFO7gi16swlwvv0fPjF4OrzNACQ0wfTr7b05dsC-WaCA40SAAsdh-9Lq3SipVKB2I9fKq86nrx77nLDK-SAaV-_EAR59OWLBbF3sICkflklToeyVA3jXXSW8YiLKk2dHpxdY/s320/P_20200301_215457_vHDR_Auto.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kalo yang ini sih pasukan ikut bapaknya :D. (Bramseeing/Bramset)</td></tr>
</tbody></table>
<br />Bramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.comJakarta, Indonesia-6.2087634 106.845599-6.4613213999999992 106.52287550000001 -5.9562054 107.1683225tag:blogger.com,1999:blog-1607087271417953041.post-81794549854476344312013-12-13T10:02:00.000+07:002017-12-26T21:43:50.882+07:00Nostalgia 2013 di Facebook<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-size: 14.4px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jakarta, Bramseeing</strong> – Entah gue baru liat apa karena emang bener-bener baru. Tapi, fitur Year In Review di Facebook ternyata lucu juga. Intinya di sini kita bisa kembali melihat “jejak” hidup kita selama setahun ini. </div>
<a name='more'></a>Eh, pastinya ini cuma yang dicatet di Facebook yah. <span id="more-28" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-size: 14.4px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span>Fitur ini bisa ditemukan di laman profil Facebook bro n sis semua. Posisinya ada di sebelah kiri dari lini masa alias time line Facebook. Kalo gak nemu, coba klik menu profil di menu paling atas laman Facebook. Biasanya di sana ketulis nama ente. Kalo masih gak nemu, berarti Facebook ente palsu, segeralah tuker baru hahahaha….<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW9LitT4UsOUK-myqm3vIVMi3Nzptdhzk454K52JrymPb2m6SlpRf3HofbNQSlN8Sbqr_B0IifQdXJA6XTZtKH-K_r2V_tM5pVrZNKvUuZi5iLdLwgv81Nds4MGQf5H9AoHbjR8Gw11K0/s1600/year-in-review-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW9LitT4UsOUK-myqm3vIVMi3Nzptdhzk454K52JrymPb2m6SlpRf3HofbNQSlN8Sbqr_B0IifQdXJA6XTZtKH-K_r2V_tM5pVrZNKvUuZi5iLdLwgv81Nds4MGQf5H9AoHbjR8Gw11K0/s1600/year-in-review-1.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: italic; line-height: 24px;">Klik dulu di menu Profile ini buat nemuin fitur Year In Review</span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="wp-caption alignnone" id="attachment_29" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; height: auto; line-height: 24px; margin: 0px 0px 1.5rem; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 5px 0px 0px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: 595px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ3ocBbZC6b-H-s4Z4-tSdmxWatkBJaBTo7DbbpuIRzWy9Jl7g7-uquYCwr_DIaRzD4PqY0Ik8vaXvcmL8bqZkE9JkLzdrnV_RanFfF4svWAL3Q7bOwVn8gN2jwJM3riYByQqv9kkXjNU/s1600/year-in-review-2-300x68.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQ3ocBbZC6b-H-s4Z4-tSdmxWatkBJaBTo7DbbpuIRzWy9Jl7g7-uquYCwr_DIaRzD4PqY0Ik8vaXvcmL8bqZkE9JkLzdrnV_RanFfF4svWAL3Q7bOwVn8gN2jwJM3riYByQqv9kkXjNU/s1600/year-in-review-2-300x68.jpg" /></a></div>
<div class="wp-caption-text" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-size: 0.8rem; margin-bottom: -0.2rem; margin-top: 0.6rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
<span style="font-size: 14.4px;">Kalo dah nemu, sekarang jelajahi deh menu di sebelah kiri Facebook bro n sis. Nanti bakal ketemu icon kayak gambar di sebelah kiri ini. Klik ajah, gak bakal meledak kok PC ente.</span></div>
</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Creng… Facebook bakal langsung buka momen menarik bro n sis semua tahun lalu. Gimana kalo nggak keluar? Ada dua kemungkinan: pertama, ente gak pernah update status Facebook selama setahun…parah lo bro. Kemungkinan kedua, gebetan yang ente putusin sakit hati, terus dia nge-hack FB ente dan ngapus semua momen indah ente bareng doi :D. Yang terakhir gue gak ikutan yak.</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Oh iya, hampir lupa. Facebook cuma nampilin 20 momen yang dianggap terbaik. Apa kriteria terbaiknya? Tebakan gue adalah, updetan yang paling banyak dapet interaksi, baik itu Like maupun komentar. IMHO lho ya…<br />
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBzY4MrtlJNAl-XiJI7yn5uqbYgjzhd79cX3atbFtt5ynMqXuSuC4s4k6nh-ZMfduesH4D9XslC1zcsPwEJPYaZJEAvq7bYfsCoF-g2jHVBfovu8yLOEdomZ0o9u5ZPC6uW5pTTRaGIqs/s1600/year-in-review-3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBzY4MrtlJNAl-XiJI7yn5uqbYgjzhd79cX3atbFtt5ynMqXuSuC4s4k6nh-ZMfduesH4D9XslC1zcsPwEJPYaZJEAvq7bYfsCoF-g2jHVBfovu8yLOEdomZ0o9u5ZPC6uW5pTTRaGIqs/s1600/year-in-review-3.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: italic; line-height: 24px;">Ini Year In Review gue. Di bagian atas, Facebook nampilin splash foto kita selama setahun. Cool</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeZfuK2uL4mZBM1H-CFD31m_PUY7fuoNNfUfuyBXpKLJ77GuwlbEAg_LajFYbHV3aY7Uk82kwvirnKIbIhcXQ02YKcdZlvvhHTzJAl1i7k2ADr-evaU-lVLP1920KCzoHiATYcmsKm6-g/s1600/year-in-review-4-300x140.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeZfuK2uL4mZBM1H-CFD31m_PUY7fuoNNfUfuyBXpKLJ77GuwlbEAg_LajFYbHV3aY7Uk82kwvirnKIbIhcXQ02YKcdZlvvhHTzJAl1i7k2ADr-evaU-lVLP1920KCzoHiATYcmsKm6-g/s1600/year-in-review-4-300x140.jpg" /></a></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Yang keren dari fitur ini adalah, bukan cuma Year In Review kita yang ditampilin. Punya temen pun bisa juga kita lihat. Caranya, klik ajah menu “Your Friends in 2013” di sebalah kiri. Maka akan nongol nostalgia ala temen-temen kita se lini masa.<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div class="wp-caption alignnone" id="attachment_36" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; height: auto; line-height: 24px; margin: 0px 0px 1.5rem; max-width: 100%; outline: 0px; padding: 5px 0px 0px; text-align: center; vertical-align: baseline; width: 910px;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpcrkfXHt4QwkTnpNTCkcfCl4dycyy84yBEUALDMQUHculOlnJBGhnAyZ8X6zO9dqL_g5jIQ55wpwGIzNoAgYlNP-tFx9uidXEuMZyT6yaS0U4cxVqPiMSlenzRfM03KYAsdLpUPyr6hc/s1600/year-in-review-5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpcrkfXHt4QwkTnpNTCkcfCl4dycyy84yBEUALDMQUHculOlnJBGhnAyZ8X6zO9dqL_g5jIQ55wpwGIzNoAgYlNP-tFx9uidXEuMZyT6yaS0U4cxVqPiMSlenzRfM03KYAsdLpUPyr6hc/s1600/year-in-review-5.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: 12.8px; font-style: italic; line-height: 24px; orphans: 4;">Year In Review temen-temen gue di Facebook.</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="wp-caption-text" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-size: 0.8rem; font-style: italic; margin-bottom: -0.2rem; margin-top: 0.6rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
</div>
Bramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1607087271417953041.post-91171653470115020792013-12-12T09:56:00.000+07:002017-12-26T21:27:23.593+07:00Sudah Jatuh Ketimpa Motor<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUb2MznX2g71qNGabMWyDju8uE_gAp4Rl3nSC4H976ihFpZMH-v0XAoh4lizkhwdjO_aVDqWlfLMoxO80MKpul0ScXlf6lpda_w4Gb3BUKfNQGgNLuj00eYTxpGN7ONU17peHY6hZWE-E/s1600/sepeda.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUb2MznX2g71qNGabMWyDju8uE_gAp4Rl3nSC4H976ihFpZMH-v0XAoh4lizkhwdjO_aVDqWlfLMoxO80MKpul0ScXlf6lpda_w4Gb3BUKfNQGgNLuj00eYTxpGN7ONU17peHY6hZWE-E/s320/sepeda.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-size: 14.4px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></strong></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-size: 14.4px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jakarta, Bramseeing</strong> – Kamis ini begitu cerah. Ceritanya gue semangat banget berangkat kantor, karena gak perlu becek-becekan, gak ada ojiek.. alah.. maksudnya gak perlu belok-belokan dan pake jas ujan.</div>
<a name='more'></a><span id="more-7" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-size: 14.4px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Seperti biasa, kegiatan gawean hari ini diawali dengan nganter Aisha ke sekolah, pake motor pastinya, karena kalo jalan jauh jek.<br />
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Oke, si bocah dah masuk kelas dan gue pun balik badan ke arah parkiran motor yang kebetulan sepi. Konci ditancep, starter siap ditendang, tiba-tiba …”bruk-krak-gubrak”. Lha apaan nih, belon distarter kok dah nabrak.<br />
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pandangan lantas menjelajah ke sekitar motor, begitu putaran kepala kira-kira 180 derajat (lebay dikit), ada hal aneh. Kalo biasa orang naek Mio, sekarang gantian rupanya, si Mio nindih ibu-ibu dan anaknya yang udah berseragam rapih bin kinclong.<br />
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sontak gue lari. Karena merasa sebagai laki-laki sejati, langsung aja itu motor gue angkat, ealah ternyata berat yak. Tapi dari pada mokal, seluruh tenaga dicurahkan. Ciaaat… jlek… motor berdiri sempurna. Lanjutnya, si ibu gue tolong.<br />
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
“Nggak papa bu?” Tanya gue sok peduli. “Mmm… kenalpotnya panas mas,” kata si Ibu sambil bersihin baju anaknya yang blepotan kena tanah. Dalam hati gue ngebatin: “Ya iyalah.. kalo dingin bingung gue”. Lanjut, si Ibu gue tawarin ke UKM, eh ternyata bahasa gue salah, harusnya UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Duh, maklum dah … gitu kalo ge er, sebabnya udah banyak yang ngeliatin dan sama sekali gak nolongin. Jangan kaget, karena ini emang budaya timur kita. “Gak papa mas, gak ada yang luka kok,” sambung si ibu.<br />
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Ya udah, karena semua sepertinya sudah berjalan lancar, gue pun ngacir bareng si Vega menuju stasiun yang udah semaleman nungguin gue.<br />
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Singkat cerita, perjalanan sampai ke perempatan jalan Panjang. Tepatnya di pertigaan Wisma Relasi. Di sini mobil yang dari arah tol ke Kelapa Dua emang terkenal beringas. Bikin orang nyebrang susah. Maklum, gak ada lampu merah di sana, cuma lampu kuning kedip-kedip.<br />
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sekarang kepala cuma tengok kanan 90 derajat, karena kalo 180 nanti dikira naksir sama tukan ojek di belakang gue. Gak lama terdengar lagi bunyi yang sangat familiar hari ini…”brak”. Motor dengan tipa yang sama, penumpang cewe (kali ini sendiri), bersetubuh dengan aspal.<br />
<br /></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Gue niat mau nolongin, tapi karena nggak ada mobil dan motor yang (boro-boro) mau memelankan lajunya jadilah gue terpaku di trotoar selama beberapa detik. Hebatnya, si mbak dengan sigap berdiri, ngangkat motor dengan susah payah, dan langsung nangkring di atas motor itu. Tiada satupun orang yang berhenti atau nolong, dan si mbak pun dengan PD-nya ngacir melanjutkan perjalanan. Wow…</div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jadi, moral of story hari ini adalah:<br />
<br /></div>
<ol style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; counter-reset: my-counter 0; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 1.5; list-style: none; margin: 1.5rem 2.2rem; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li>Jangan mau tukeran tempat sama motor. Percaya deh, dia gak pernah ngeluh capek kok.</li>
<li>Hati-hati berkendara, termasuk saat menggunakan motor matic yang notabene bisa tinggal nge-gas dan nge-rem tanpa mikir.</li>
<li>Naik motor di bukan jalan raya bukan berarti aman. Buktinya kasus si ibu yang jatoh di parkiran. Jadi tetap waspada.</li>
<li>Kalo liat orang jatoh atau susah, dibantuin dong! Jangan cuma nonton dan komentar. Dasar melayu!</li>
</ol>
Bramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1607087271417953041.post-41736589091942238012013-12-12T09:49:00.000+07:002017-12-26T21:27:36.700+07:00Hari Ini Hidup Tanpa Smartphone<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdB910lqBuUHnolfudLf_PUMiHKOxgZb2qAuco6WX-LPQjBCknBxPOkdUC5QJsNZ1F34gtU13-f5Qv1O9ZCWruqGinyiX7WsyZmisVbiD4ajqPmfmp7tcBxAdRQPKorgMrh-5eUooVaW8/s1600/smartphone-bw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdB910lqBuUHnolfudLf_PUMiHKOxgZb2qAuco6WX-LPQjBCknBxPOkdUC5QJsNZ1F34gtU13-f5Qv1O9ZCWruqGinyiX7WsyZmisVbiD4ajqPmfmp7tcBxAdRQPKorgMrh-5eUooVaW8/s320/smartphone-bw.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-size: 14.4px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></strong></div>
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-size: 14.4px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Jakarta, Bramseeing</strong> – Ealah, pas sampe stasiun baru sadar kalo dua pacar yang sering bareng gue ternyata ketinggalan di rumah. Hiks, si Xperia sama si HTC lupa dibawa. Terakhir gue liat mereka lagi asik di cos.. mmm maksudnya diisi ulang.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Padahal dua benda itu lumayan punya andil di hidup sehari-hari gue, misalnya:</div>
<span style="font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 1.5;"></span><br />
<ol><span style="font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 1.5;">
<li><span style="font-size: 14.4px; line-height: 1.5;">Sebelum naik kereta, mereka bisa ngasih info posisi kereta. Ini penting sebagai analisis data awal yang nantinya akan memberi kesimpulan: penuh atau nggaknya kereta, kemungkinan adanya gangguan sampe estimasi kapan gue sampe di stasiun tujuan dan naik angkutan selanjut. Di teknologi ini namanya preevent analysis, yang kalo tepat akan sangat berharga dibanding ribuan analisis yang dilakukan sesudahnya (keren kan).</span></li>
<li><span style="font-size: 14.4px; line-height: 1.5;">Update status di jalan, termasuk motret kejadian menarik hari ini. Sukur-sukur ketemu yang bening…-#eh.</span></li>
<li><span style="font-size: 14.4px; line-height: 1.5;">Nelpon dan Whatsapp-an. Ini mesti dilakukan. Kalo nggak, pas sampe rumah nanti, bakal ada puluhan pesan dan panggilan tak terjawab.</span></li>
<li><span style="font-size: 14.4px; line-height: 1.5;">Bunuh waktu. Maksudnya pas lagi galau, game Asphalt sama Ragdoll Run gue mulai menghibur. Dan ini penting brooo. Supaya kita tetep awet muda.</span></li>
<li><span style="font-size: 14.4px; line-height: 1.5;">Buat bayar jajanan. Gue buka rahasia nih bro. Kartu Halo yang ada di smartphone itu itu canggih, dia bisa kerja mirip kartu Flazz-nya BCA. Bisa buat bayar hanya dengan tap HP gue ke alat khusus punya Telkomsel yang ada di Indomaret. Pernah sekali waktu ada orang yang ngaga ngeliat gue bayar pake ini. Yah, itu orang pasti ndeso lah.</span></li>
<li><span style="font-size: 14.4px; line-height: 1.5;">Minta jatah. Karena canggihnya kalender di smartphone gue, semua yang ultah di kantor gak pernah lewat. Artinya, gue bisa meniadakan opportunity lost dari makan siang gratis hari ini.</span></li>
<li><span style="font-size: 14.4px; line-height: 1.5;">Dan lain-lain deh..</span></li>
</span></ol>
<span style="font-family: "verdana" , "geneva" , sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 1.5;">
</span><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; border: 0px; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14.4px; line-height: 24px; margin-bottom: 1.5rem; orphans: 4; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Yah, semoga sih besok-besok itu smartphone bisa manggil gue yah kalo pas berangkat belun masuk kantong…</div>
Bramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1607087271417953041.post-68541990285066962482009-05-29T22:44:00.006+07:002017-12-26T21:56:58.996+07:00Kikil Sapi Kutai Jaya, Enaknya Kaki Sampai Ke Kaki<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_0-llnQpWGqto12E0DHM6bQRzJm_6Ierin6b7on4ERNcQ60ROrTF-NC31HykSYqofh4ALhRdn-RWOZCHgf4nELxV7Fz7UD8eSwbT0aXuAfefbxSKgAfHTtHL_bVC4sj7BjKSLG313w8E/s1600-h/100_4992-p.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341273300057228818" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_0-llnQpWGqto12E0DHM6bQRzJm_6Ierin6b7on4ERNcQ60ROrTF-NC31HykSYqofh4ALhRdn-RWOZCHgf4nELxV7Fz7UD8eSwbT0aXuAfefbxSKgAfHTtHL_bVC4sj7BjKSLG313w8E/s320/100_4992-p.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 197px; margin: 0 10px 10px 0; width: 263px;" /></a><br />
<span style="font-weight: bold;">Surabaya.</span> Teman, Indonesia tuh memang surganya makanan. Bak ilmu pramuka yang mengambil falsafah pohon kelapa dan konon bisa dimanfaatkan dari ujung batang sampai ke ujung daun, makanan Indonesia pun bisa mengolah beragam macam hewan dari ujung kepala, sampai ke ujung kaki.<br />
<br />
Sapi misalnya, di Surabaya sini saya sudah menemukan Bakso Kepala Sapi, Bakso Dengkul Sapi, Sate Klopo (sate sapi + kelapa), Steak, Rawon, Krengsengan, Sop Buntut, sampai Sop Kikil Sapi mengingatkan kita tentang betapa malangnya nasib si sapi yang bisa diolah tanpa bekas. Akh, khusus Sop Kikil Sapi adalah salah satu makanan favorit saya yang nggak bakal boleh terlewatkan.<br />
<span class="fullpost"><br />Di Jakarta kikil sapi jamak diolah dengan ramuan santan - cabai dan menjadi ciri khas di beberapa restoran padang besar. Resiko makan-makanan yang satu ini tidak lain adalah meningkatnya kadar LDL alias kolesterol jahat di dalam darah. Nah, mumpung lagi di Surabaya saya berkesempatan mengecap kikil sapi yang diolah tanpa santan sama sekali. Ya, khusus di daeah Jawa Timur kikil umumnya diolah dengan ramuan yang lebih ringan. Beberapa bumbu khas dapur seperti bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, dan jinten merupakan pembentuk rasa utama sop kikil Jawa Timuran.<br /><br />Kebetulan malam ini saya harus mencari pengganjal perut seorang diri, berhubung teman senasib lagi bersua dengan teman-teman seperjuangannya dari Jakarta. Hasil lamunan selama 10 menit mengingatkan saya akan sebuah warung sederhana yang terletak di jalan Kutai, perbatasan Surabaya Selatan dan Pusat. Kebetulan pula ada rumah saudara dekat di jalan Jambi, tidak jauh dari jalan Kutai tadi. Akhirnya, berangkatlah saya bersama sang Shogun menyambangi warung kikil legendaris ini. <br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwrUIHbIi7OKm_QHUlrugihrMCcGGdRQshObx5OhoM47iksr6SYw8uawQcenHYY5D_4b3ynyNVMCLQwPpwqdMKeR-1FAdMcKCtw_EJDzgmO8SKICEEsTjPK-z86X_33DASXxtFD-piGD0/s1600-h/100_4997-p.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341273916260187666" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwrUIHbIi7OKm_QHUlrugihrMCcGGdRQshObx5OhoM47iksr6SYw8uawQcenHYY5D_4b3ynyNVMCLQwPpwqdMKeR-1FAdMcKCtw_EJDzgmO8SKICEEsTjPK-z86X_33DASXxtFD-piGD0/s320/100_4997-p.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 197px; margin: 0 0 10px 10px; width: 263px;" /></a>Berhubung ini adalah bulan keenam saya Berada di Surabaya, jalan-jalan seperti Kutai, Jambi, Adityawarman dan teman-temannya bukan lagi merupakan wilayah asing. Maklum, di daerah ini bercokol Surabaya Town Square (Sutos), salah satu tempat hang-out paling yahud di Surabaya. Jadi, seperti telah diduga, perburuan kikil Kutai kali ini tidak mengalami kendala sama sekali.<br /><br />Setelah kuda besi diamankan di depan warung yang terletak persis di pinggir jalan Kutai ini, saya mulai melongok masuk untuk mencari "parkiran" bokong. Wah, senangnya, ternyata pelanggan malam ini hanya beberapa pasang mata saja, jadi saya bisa leluasa mencari "parkiran" yang sekaligus bisa merekam titik-titik menarik warung ini. "Sampeyan pesen opo mas?", teriak Pak Legiman sang pemilik warung. "Kikil setunggal pak, nganggo lontong" (Kikil satu pak, pakai lontong), jawab saya sok berbahasa Jawa. "Unju'anne opo mas?" (minumnya apa mas), "Jeruk anget wae lah", timpal saya lagi. Nggak lama, semangkuk sop kikil langkap dengan lontongnya tersedia di atas meja (aha.. berarti bahasa Jawa gw bener nih, yang dibawa bukan batu bata soalnya :D).<br /><br />Dari aromanya, jelas tercium kalo sop kikil ini menggunakan ketumbar dan jinten sebagai salah dua bumbu rahasianya. Seruputan pertama pun digencarkan. Benar saja, warna kuah yang merah ini sama sekali tidak tarasa pedas. Malahan gurihnya bawang putih yang mulai menghipnotis saya untuk melakukan seruputan berikutnya. Tapi hal ini terpaksa ditunda. Pasalnya, potongan kikil yang berendam cantik di depan mata ternyata lebih mampu membangkitkan birahi untuk segera diayunkan ke dalam mulut. Wah, kikilnya ternyata tidak kalah yahud! Racikan bumbu sabagai kuah tadi ikut meresap sempurna ke dalam serat si kikil. Jadilah kecepatan makan saya bertambah kira-kira menjadi di atas 100 km/jam. Oh ya, jika suka pedas Anda bisa menambahkan sambel kacang atau bumbu lain seperti bawang daun, kecap manis, dan kecap asin untuk kesesuaian rasa. Pokoknya, apapun campurannya, sop kikil yang diolah dari kaki sapi ini nikmatnya bisa sampai ujung kaki kita. <br /><br />Menariknya, lontong di warung pak Legiman ini tidak dibentuk gelondongan seperti layaknya lontong lain. Bentuknya lebih mirip piramida dengan ukuran yang sangat besar. Saran saya: jangan pernah memesan 1 porsi lontong utuh di warung ini. Kecuali Anda bermuka tebal dan memiliki perut karung yang bisa meregang elastis. Terimalah lontong potongan yang disajikan di piring, dan mintalah tambahan jika dirasa kurang. <br /><br />Meskipun memiliki rasa yang nakal, kikil Kutai ini ternyata dibandrol dengan harga yang masuk akal. Untuk seporsi kikil sapi Anda hanya perlu merogoh 10 ribu rupiah dan tambahan 2 ribu rupiah jika memesan lontong. Untuk minuman jeruk spesialnya Pak Legiman membandrolnya dengan harga 3 ribu rupiah.(Brams)<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMxpWd3ZJDbtajIR7i1wOERmt0H3QFgz_z7WilN9FgKMQ7IMxugeUwMq0GTryb5xaXcXsYdfF5bI3gEjqwDipYjgxQDo1e1FTewuRmeypFdEo59zv345IhbOwf7PSWfsX3Gcl8RnnahAA/s1600-h/100_4993-p.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341274356978553634" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMxpWd3ZJDbtajIR7i1wOERmt0H3QFgz_z7WilN9FgKMQ7IMxugeUwMq0GTryb5xaXcXsYdfF5bI3gEjqwDipYjgxQDo1e1FTewuRmeypFdEo59zv345IhbOwf7PSWfsX3Gcl8RnnahAA/s320/100_4993-p.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 197px; margin: 0 10px 10px 0; width: 263px;" /></a>Jam Operasional: 11.30 – 23.00 WIB<br /><br />Skor (5 bintang = sempurna):<br />Rasa : * * *<br />Lokasi : * * * *<br />Harga : * * * <br />Pelayanan : * * * *<br /><br /><br />Lokasi:<br />Jl. Kutai<br />Surabaya<br />Jawa Timur<br />(Koordinat Bumi: lat:-7.292006, lon:112.7334541)<br /><br />Peta:<br /><iframe frameborder="0" height="300" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=en&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-7.289255,112.734232&spn=0.012771,0.012875&z=15&output=embed" width="300"></iframe><br /><small>View <a href="http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=en&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-7.289255,112.734232&spn=0.012771,0.012875&z=15&source=embed" style="color: blue; text-align: left;">Wisata Kuliner</a> in a larger map</small></span>Bramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-1607087271417953041.post-42305512033504425712009-05-03T17:20:00.014+07:002017-12-26T21:28:52.821+07:00Bebek HT, Salah Cabang Bisa Berabe<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghEJoTfm5kdMMkRH-KouF2wXnxyv5tIE8FutJvq8g6L264QnToJXmfBP8MPIY4_ujMljK0u4alos5-nOZa7_DItxCxLdMsFPqh6YMsenIGAWlBoyzdLnPsMvvCcTYQ87SgKgiRi1FZcrM/s1600-h/HT-1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="Bebek HT Surabaya" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5331544356093767042" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghEJoTfm5kdMMkRH-KouF2wXnxyv5tIE8FutJvq8g6L264QnToJXmfBP8MPIY4_ujMljK0u4alos5-nOZa7_DItxCxLdMsFPqh6YMsenIGAWlBoyzdLnPsMvvCcTYQ87SgKgiRi1FZcrM/s320/HT-1.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 198px; margin: 0 10px 10px 0; width: 263px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Surabaya</span>. Kalo bicara makanan bertema “Bebek” di Surabaya kayaknya nggak bakalan ada habisnya. Misal boleh sedikit berhiperbola, di tiap jengkal tanah kota pahlawan ini kita pasti nemu entah dalam rupa warung kaki 5 sampai restoran bintang 5. Kalo gak kuat menahan iman, apalagi buat bebek mania, bisa-bisa menu makan pagi, siang, malam selama seminggu bisa berputar tidak jauh dari si moncong ceper.<br />
<span class="fullpost"><br />Saya adalah salah satu korban tidak kuat iman tadi. Untungnya, rasa sakau untuk menyantap bebek Jawa Timuran ini tidak datang setiap hari. Buktinya setelah 3 hari yang lalu menyambangi sang Bebek Kayu Tangan, intuisi makanan ini langsung membisikkan bahwa ada satu warung bebek goreng yang patut dicoba, namanya Bebek HT. Nama Bebek HT sendiri saya dengan dari seorang teman kantor yang juga kuat dalam hal pelesir kuliner, namanya Mr. Bambang. <br /><br />Konon bebek HT yang paling dahsyat hanya bisa ditemui di dareah Karang Empat Besar. Tapi karena keterbatasan pengetahuan akan jalan-jalan di Surabaya, saya hanya dapat menemukan Bebek HT di daerah Jemur Sari, tepatnya di belakang swalayan Superindo. Warungnya memang tidak seberapa besar hanya sepetak ruko lengkap dengan spanduk yang berbunyi: “Bebek HT, Cabang Asli” sebagai penyambut tamu. Hmmm, buat saya memang tidak cukup meyakinkan, apalagi saat itu hanya terlihat beberapa orang saja. Tapi bebek sudah di depan mata, niat baik pun harus dijalankan, makan!<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqv2OY1diYgFRNJd5aZLtDM2cTqB9LxoaYaN8k7uSKryp_TpIwm42WiZB91ykf9a6BcMtOm3ZV4PM_hDT2Z7kGjreXNtReiseJ_9fNR9nf7l8GIrloUOHGN0BTuoHbz143axB54YiNqXU/s1600-h/HT-2.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="Suasana warung bebek HT Surabaya" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5331545068857492466" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqv2OY1diYgFRNJd5aZLtDM2cTqB9LxoaYaN8k7uSKryp_TpIwm42WiZB91ykf9a6BcMtOm3ZV4PM_hDT2Z7kGjreXNtReiseJ_9fNR9nf7l8GIrloUOHGN0BTuoHbz143axB54YiNqXU/s320/HT-2.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: right; height: 198px; margin: 0 0 10px 10px; width: 263px;" /></a>Berbeda seperti Kayu Tangan, HT hanya menyediakan bebek goreng. Justru yang diragamkan oleh restoran ini adalah minumannya, salah satu yang menarik adalah the susu. “Oke mbak, pesan satu paha bebek dan teh susu dingin”, kata saya kepada mbak pelayan yang mukanya sudah kucel akibat menemani pelanggan dari pagi. Tidak seberapa lama bebek pesanan pun tiba, lengkap dengan lalapan ketimun dan daun kemangi. <br /><br />Hmmm, ternyata rasa bebek di warung ini tidak seberapa istimewa. Justru sambelnya yang saya pikir semula hanya sambel manis biasa ternyata cukup dapat membuat kening ini berkeringat. Meskipun biasa, daging bebek HT ini tergolong empuk. Hanya dengan sendok, daging bebek sudah bisa dilepaskan dari tulang untuk kemudian disandingkan dengan sambal dan masuk ke rongga mulut. Teh susunya sendiri juga sudah bisa ditebak, mirip teh tarik Malaysia. Atau jika Anda belum perbah mencoba teh tarik cobalah campur satu sendok makan susu dengan 3 liter air, nah kira-kira seperti itu rasanya. <br /><br />Saran saya kepada Anda yang memang mencari bebek HT, cobalah berkeliling di seputaran Karang Empat Besar. Lupakan cabang lain yang mengaku-ngaku cabang asli bebek HT. Jika sudah bertemu dengan cabang asli bebek HT, bolehlah berbagi informasi dengan mengisi kolom komentar di bawah blog ini. (Brams)<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOy30LZAahRiCeuteDrqEtMCXrzCSWyc7Ec9hGB0l-yInTs-oaL5bE_bWx8BKJwvNLaWlQbvYeoelc7rFNjlpUuC3QfFEzeSm9ppdG83aN3pmzJXyOPwCURg-nfleSVlIuEdL7lBvnQ-E/s1600-h/HT-3.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="Tampak depan warung Bebek HT Surabaya" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5331545561471884258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOy30LZAahRiCeuteDrqEtMCXrzCSWyc7Ec9hGB0l-yInTs-oaL5bE_bWx8BKJwvNLaWlQbvYeoelc7rFNjlpUuC3QfFEzeSm9ppdG83aN3pmzJXyOPwCURg-nfleSVlIuEdL7lBvnQ-E/s320/HT-3.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; float: left; height: 198px; margin: 0 10px 10px 0; width: 263px;" /></a>Jam Operasional: 09.00 – 22.00 WIB<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Skor (5 bintang = sempurna):<br />Rasa : * * *<br />Lokasi : * * * <br />Harga : * * * <br />Pelayanan : * * * *</span><br /><br /><br /><br />Lokasi:<br /><span style="font-weight: bold;">Jl. Tenggilis Barat 2C</span><br />Surabaya<br />Jawa Timur<br />(Koordinat Bumi: <span style="font-weight: bold;">lat: -7.320462, lon: 112.7494454</span>)<br /><br />Peta:<br /><iframe frameborder="0" height="300" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=en&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-7.319393,112.74672&spn=0.01277,0.012875&z=15&output=embed" width="300"></iframe><br /><small>View <a href="http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=en&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-7.319393,112.74672&spn=0.01277,0.012875&z=15&source=embed" style="color: blue; text-align: left;">Bebek HT</a> in a larger map</small><br /><br /></span>Bramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1607087271417953041.post-86985210983335593552009-04-05T11:41:00.012+07:002017-12-26T21:29:12.743+07:00Bebek Kayu Tangan: Cuma Buat Penggemar Bebek Sejati<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizWwrUN3qNfCYwEmCUnUCBCy33Xo2McHJ_oEpuQnvzlzWN0cG0aZR-TI0Mp5XSVBFKWAqc8RoOLOVJQf8uTfch2ig82FMYpe0xO6SAASUwuIc20KLKGIIRhfHai08PZ9d9vWz4I6m0_vw/s1600-h/100_4333+%28blog%29.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="bebek kayu tangan" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5321067889604808962" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizWwrUN3qNfCYwEmCUnUCBCy33Xo2McHJ_oEpuQnvzlzWN0cG0aZR-TI0Mp5XSVBFKWAqc8RoOLOVJQf8uTfch2ig82FMYpe0xO6SAASUwuIc20KLKGIIRhfHai08PZ9d9vWz4I6m0_vw/s320/100_4333+(blog).jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 198px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 263px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Surabaya</span>. Di dunia ini ada 2 jenis unggas yang paling banyak diolah jadi makanan. Apalagi kalau bukan Ayam dan Bebek. Nggak percaya? Ayam misalnya. Orang <span style="font-style: italic;">londo</span> sana pada bikin restoran khusus macam KFC, McD, Wendys, de el el yang menyediakan beragam olahan ayam dengan beragam rasa pula. Kalau melirik sedikit ke timur, maka kita akan menemukan bebek sebagai unggas lain yang diolah menjadi makanan. Di negeri tirai bambu, bebek bahkan disajikan khusus untuk raja dan keluarganya. Jadi, supaya kita menjadi sekelas raja, nggak ada salahnya kali ini kita membahas bebek toh :)<br />
<br />
<span class="fullpost">Di Jakarta yang namanya makanan dengan judul “Bebek” lagi naik daun. Tapi jika mau dicermati, sebagian besar hidangan bebek di Jakarta ternyata bukan khas betawi, melainkan “menyalin” dari daerah Jawa Timur terutama Surabaya. Nah, supaya asik, dan kebetulan juga saya lagi ada di Surabaya, laporan tentang bebek dikonsentrasikan ke kota pahlawan ini.<br /><br />Sebagai artikel pembuka tentang bebek-bebek <span style="font-style: italic;">yahud</span> di Surabaya, kita akan menuju ke arah perbatasan antara Surabaya Selatan dan Surabaya Timur, tepatnya di jalan Bratang Gede. Di sana ada satu rumah makan bebek yang cukup terkenal, namanya Bebek Kayu Tangan. Jangan pusing deh sama namanya yang unik itu, tapi pusingin cara dapetin parkir di warung yang terletak tepat di depan toko onderdil motor ini. Maklum, saat<span style="font-style: italic;"> peak time</span>, kita harus sedikit jeli melihat halaman rumah orang yang kosong buat diparkirin kendaraan hehehe....<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMSKTNj1YTOzD5MMTBTtZDTP0IyqVQwEV5DfMFwBs4TCBiTpL5344OIcncdPHjHDWWttEh-XeMA3AEkj3FR_Y8riAXBIgP3DI1zHq_uVCWTQl5zO1Jf8mLiEMbM61ssleIF0AvmuIcanM/s1600-h/100_4335+%28blog%29.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="warung bebek kayu tangan" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5321068408376013266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMSKTNj1YTOzD5MMTBTtZDTP0IyqVQwEV5DfMFwBs4TCBiTpL5344OIcncdPHjHDWWttEh-XeMA3AEkj3FR_Y8riAXBIgP3DI1zHq_uVCWTQl5zO1Jf8mLiEMbM61ssleIF0AvmuIcanM/s320/100_4335+(blog).jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 198px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 263px;" /></a>Kesan pertama melihat rumah makan Bebek Kayu Tangan adalah: “tempat makan kuno”. Desain rumah makan ini berbeda dari rumah makan bebek lain yang sering saya hinggapi di Surabaya. Toh begitu, rumah makan yang satu ini memiliki tempat yang luas, dan siap menampung para penggila bebek. Bagian kasir pun tidak didandani selayaknya rumah makan<span style="font-style: italic;"> gedongan</span>. Tapi cukuplah untuk menarik dana dari hasil penjualan bebek-bebek yang dihargai 12.500 sampai 50.000 rupiah itu.<br /><br />Baik, pesanan saya siang itu adalah bebek goreng muda, bagian paha, lengkap dengan nasi putih, lalapan, dan teh manis hangat sebagai pemusnah dahaga. Saat pesanan datang saya langsung mengerti mengapa banyak penggila bebek Surabaya yang mampir ke sini. Sebagai informasi, bebek di Surabaya kebanyakan mengandalkan bumbu bebek yang terdiri dari minyak bebek dan hasil gorengan lengkuas sebagai teman bersantap. Khusus Kayu Tangan, bumbu bebek berupa minyak tadi ditiadakan. Gantinya adalah bumbu kremesan yang bisa bikin pingsan saat kita mulai mengecap rasa manis plus gurihnya. Bagi yang kecanduan kremes macam saya ini, acungkan jari tangan kalau-kalau kremesan bebek di piring sudah ludes. Dengan senang hati sang pelayan akan membawakan tambahannya tanpa dipungut biaya.<br /><br />Bebek dan kremesannya gak lengkap dimakan tanpa sambel merah yang bebas kita sendokkan ke piring. Tapi hati-hati, sepertinya disinilah "jebakannya" karena sambel goreng ini memiliki tingkat kepedasan yang lumayan tinggi, setidaknya menurut saya lho. Jadi buat Anda yang memiliki kekebalan tinggi terhadap sambal, silahkan habiskan isi cawan sambal di meja Anda :).<br /><br />Jenis olahan bebek di rumah makan Kayu Tangan ada 2 yang utama, yaitu: bebek goreng dan bebek bakar. Anda yang suka dengan jeroan Bebek bisa juga memesannya sebagai teman pelengkap bersantap bebek. Nah, khusus yang datang dalam rombongan jumlah besar, coba pesan bebek utuh (1 ekor). Selain bisa lebih hemat, memesan bebek ukuran utuh berarti juga mendapatkan bagian lain yang sangat digilai pecinta bebek, seperti brutu atau leher.<br /><br />Harga bebek di rumah makan Kayu Tangan agak lebih mahal dibanding penyedia bebek lain di Surabaya. Toh demikian, harga ini menurut saya masih sepadan dibayar mengingat rasa bebeknya belum pernah saya temukan di tempat lain. Untuk bebek utuh misalkan, Kayu Tangan membandrolnya dengan harga 50.000 rupiah. Sementara bebek potongan dihargai 12.500 saja. Oh ya, kabarnya Kayu Tangan juga membuka cabang di Jakarta. Tepatnya di daerah Matraman. Khusus yang satu ini akan saya sambangi selepas tugas berat di Surabaya ini. Sampai jumpa lagi di kandang bebek berikutnya. (Brams)<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjydBsfoS4LQZ0f_EjstadH3_VBj7em_Rn0CvRV2LUTWxMRSwYXzPmP3mnDDERTz03-bTnATX3qe6MVsoFnZA6zN6jMT2x7qoVVvPTtdeMXBZtixDCIl1oS79JJpNJC4xhHNBFvw98uU4s/s1600-h/dsc00505+%28blog%29.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="tampak depan warung bebek kayu tangan" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5321069129479856002" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjydBsfoS4LQZ0f_EjstadH3_VBj7em_Rn0CvRV2LUTWxMRSwYXzPmP3mnDDERTz03-bTnATX3qe6MVsoFnZA6zN6jMT2x7qoVVvPTtdeMXBZtixDCIl1oS79JJpNJC4xhHNBFvw98uU4s/s320/dsc00505+(blog).jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 198px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 263px;" /></a>Jam Operasional: 11.30 – 22.00 WIB<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Skor (5 bintang = sempurna):</span><span style="font-weight: bold;">Rasa : * * * * *</span><br /><span style="font-weight: bold;">Lokasi : * * * </span><br /><span style="font-weight: bold;">Harga : * * * </span><br /><span style="font-weight: bold;">Pelayanan : * * * *</span><br /><br /><br /><br /><br /><br />Lokasi:<br />Jl. Bratang Gede No. 68<br />Surabaya<br />Jawa Timur<br />(Koordinat Bumi: <span style="font-weight: bold;">lat: -7.2981518, lon: 112.7524334</span>)<br /><br />Peta:<br /><iframe frameborder="0" height="300" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=en&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-7.296151,112.755647&spn=0.01277,0.012875&z=15&output=embed" width="300"></iframe><br /><small>View <a href="http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=en&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-7.296151,112.755647&spn=0.01277,0.012875&z=15&source=embed" style="color: blue; text-align: left;">Wisata Kuliner Bebek</a> in a larger map</small><br /></span>Bramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1607087271417953041.post-75398755098428754282009-01-09T16:16:00.022+07:002017-12-26T22:04:06.583+07:00“Menyerang” Bakso Kota Malang<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_IODBzoEwI7-QWfA6k2-RFFhnp7SkK4AyRMMZawIutk3aDfQUFRO-eYSZwg_BQVR4vb-t7nTGe0Ucph4Mlp98LXFFgYJlrrVTP-s4a7Ex90WAjOkiWIKeSfdoJdWmSdQf5q2VXacn_bQ/s1600-h/Bakso+Malang-1.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}">.<img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5290728761283684610" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_IODBzoEwI7-QWfA6k2-RFFhnp7SkK4AyRMMZawIutk3aDfQUFRO-eYSZwg_BQVR4vb-t7nTGe0Ucph4Mlp98LXFFgYJlrrVTP-s4a7Ex90WAjOkiWIKeSfdoJdWmSdQf5q2VXacn_bQ/s320/Bakso+Malang-1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 198px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 263px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Malang</span>. Teng! Jam waktu itu menunjukkan pukul 17.00. Gak terasa, tiba-tiba aja perut berasa luapeeer banget. Padahal jam 12 tadi seperangkat ikan Patin dan Gurame sudah masuk menjadi tamu. Tapi kenapa ya, jam 5 sore kok cacing-caing di perut ini udah minta jatah lagi? Penyebabnya mungkin udara kota Malang yang dingin semriwing, ditambah tantangan sepanjang hari ini yang harus muter-muter ke kampus-kampus buat nyelesain kerjaan.<br />
<br />
<span class="fullpost">Untungnya hari itu gue jalan sama tiga orang temen yang dua diantaranya paham bener seluk beluk kota apel ini. Kebetulan juga, temen senasib gue, Lia, lagi ngidam sama yang namanya bakso Malang. Jadilah kita berempat muter-muter untuk mencari sesuap bakso Malang.<br /><br />“Wah, kalo mau makan bakso di malang musti nyobain yang satu ini”, mas Koko, temen gue yang juga ikut berpelesir hari itu langsung mengeluarkan ilmu perkulinerannya. “Langsung aja ke jalan Soekarno Hatta di sana ada bakso uenak. Cabangnya sih banyak, tapi iki sing asli” katanya. Karena yang bawa mobil gue, langsung tuh gas Xenia gue injek dalem-dalem. Singkat cerita, sampailah kita di warung bakso Kota Cak Mat.<br /><br />Loh, mana bakso malangnya? “Ya iki rek, wong wis sampe neng malang kok nyari bakso Malang”, sambung mas Koko lagi. Ternyata di malang itu gak ada judul bakso Malang, adanya bakso ato bakso Kota. Kota mana? Ya Malang lah .....<br /><br />Karena udah buka franchise, gak heran warung bakso Cak Mat ini kelihatan moderen. Tapi jangan kuatir, yang ini asli alias pusatnya, meskipun gak keliatan seperti bakso rumahan. Sistem pesen juga gak ada di sini. Begitu masuk, kita langsung ke arah kasir untuk milih ragam lauk yang mau dilahap, mirip HokBen (Hoka-Hoka Bento) lah.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSrVOHhg-Yk2Sn721xEN1SujFRV2kb30rnQuiYmm-c6jE6qqok1BfK3_dtBI3wOEaGBH4IQfq6Zv1CI2GKvOmcOKw1PxkOtd_u2ZHuji25Vu1rO_dfGjeg8CaEMRY21w2j0uyRVM-BtAI/s1600-h/Bakso+Malang-2.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5290729669803822930" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSrVOHhg-Yk2Sn721xEN1SujFRV2kb30rnQuiYmm-c6jE6qqok1BfK3_dtBI3wOEaGBH4IQfq6Zv1CI2GKvOmcOKw1PxkOtd_u2ZHuji25Vu1rO_dfGjeg8CaEMRY21w2j0uyRVM-BtAI/s320/Bakso+Malang-2.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 198px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 263px;" /></a>Di “etalase”-nya, Cak Mat punya banyak ragam lauk, antara lain: pangsit goreng, siomay, tahu, tahu isi telor (puyuh), sate telor puyuh, bakso goreng, tahu goreng, dan pastinya bakso (urat dan halus). Eh ada yang unik loh di sini. Kalo di Jakarta ato kota lain, lauk tadi kan pasti standar ya? Nah, di sini ternyata ada aneka jeroan dan kikil yang bisa diambil untuk teman bersantap bakso. Sayang, lauk unik ini gak gue ambil dengan dua alasaan: gak doyan, dan lagi diet, halah ...<br /><br />Hari yang udah sore mengharuskan gue membungkus semua pesenan bakso. Maklum perjalanan dari Malang ke Surabaya lumayan panjang (sekitar 2,5 jam), apalagi hari ujan, dan gue harus lewat lumpur porong yang terkenal itu (takut tanggulnya jebol pas ujan heheheh). Jadilah bakso-bakso tadi gue makan di kost-an di Surabaya.<br /><br />Rasanya emang ternyata beda sama semua bakso – bakso yang pernah gue makan, termasuk bakso malang yang sering dijajakan keliling. Asin plus rasa kaldu yang membangun kuah ngeblend dan muncul jadi sensai rasa gurih yang mantap. Tanpa tambahan apapun bakso ini udah sangat enak. Buat yang suka pedes, tinggal tambahin saos sambel, mantuappp....<br /><br />Dari tekstur bakso urat dan halus-nya bisa dirasa kalo ini bakso buatan sendiri, alias bukan bakso generik yang diangkut dari pasar. Racikan bakso gorengnya juga dibuat jauh dari kata asal – asalan. Yang paling asik tuh siomay-nya. Siomay yang sering gue makan, biasanya punya komposisi kanji jauh lebih banyak dibanding bahan lainnya (seperti daging ato bumbu lain). Nah, siomay Cak Mat ini beda! Rasa dagingnya jauh lebih dominan dibanding kanji-nya. Bahkan kalo gue bilang, siomay ini jadi mirip bakso yang dibungkus kulit pangsit. Sip lah pokoke.<br /><br />Harga? Kalo ukuran orang Jakarta sih murah ya. Masalahnya gue lupa nanya harga per potong lauknya. Tapi seinget gue, ada sekitar 8 potong lauk yang gue ambil termasuk setusuk telor puyuh. Semuanya dihargai Rp. 10.000 saja, murah gak? Yah dari itungan gue sih, sepotongnya kira-kira seribuan lah, plus bonus plastik dan saos buat mendukung ambil jauh (take away - red). Jadi, kalo ke Malang jangan cuma cari Apel ato dinginnya hawa doang, coba deh yang satu ini. Next target is: Cwie Mie :). (Brams)<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIAUsgfx1JxdeJfNQ0EANwGOB2qpUUQ1haLAoQn6i3WlSe9ADybvxZmvV9aMcDXQ1-QFwvpE37rKNAiiZ6ovDGbty3g_DoJ_z2nVQT20MlbGf052n88BtQClEQeqk-6N92vURDQYoumwg/s1600-h/Bakso+Malang-3.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5290730729233147842" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIAUsgfx1JxdeJfNQ0EANwGOB2qpUUQ1haLAoQn6i3WlSe9ADybvxZmvV9aMcDXQ1-QFwvpE37rKNAiiZ6ovDGbty3g_DoJ_z2nVQT20MlbGf052n88BtQClEQeqk-6N92vURDQYoumwg/s320/Bakso+Malang-3.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 198px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 263px;" /></a>Jam Operasional: 8.00 – 20.00 WIB<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Skor (5 bintang = sempurna):</span><br /><span style="font-weight: bold;">Rasa : * * * * *</span><br /><span style="font-weight: bold;">Lokasi : * * * *</span><br /><span style="font-weight: bold;">Harga : * * * *</span><br /><span style="font-weight: bold;">Pelayanan : * * * *</span><br /><br /><br /><br /><br />Lokasi:<br /><span style="font-weight: bold;">Jl. Soekarno - Hatta</span><br />Malang<br />Jawa Timur<br />(Koordinat Bumi: <span style="font-weight: bold;">lat: -7.621659, lon: 112.685836</span>)<br /><br /><br />Peta:<br /><iframe frameborder="0" height="350" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=en&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-7.94506,112.619262&spn=0.014876,0.018239&z=15&output=embed" width="425"></iframe><br /><small>View <a href="http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF8&hl=en&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-7.94506,112.619262&spn=0.014876,0.018239&z=15&source=embed" style="color: blue; text-align: left;">Wisata Kuliner</a> in a larger map</small></span>Bramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1607087271417953041.post-49850867076001841792008-12-11T14:14:00.011+07:002017-12-26T21:30:15.855+07:00Babe Haji Saman: Nasi Uduknye Orang Betawi<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKx7-m-Ul9JS2NAM5lUeHjqmChWEIvDtXmhX4LPkoXUFCoMK8yfPexpu9WbBgc2FwCtrieiXITmoQPxAclq8g_B95DSsWI2Mer2We1KNC9jJ7Kw3F32-RYecZgV3Gp4MCTiL05bwTL_uE/s1600-h/Babe+Saman.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278430671299926690" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKx7-m-Ul9JS2NAM5lUeHjqmChWEIvDtXmhX4LPkoXUFCoMK8yfPexpu9WbBgc2FwCtrieiXITmoQPxAclq8g_B95DSsWI2Mer2We1KNC9jJ7Kw3F32-RYecZgV3Gp4MCTiL05bwTL_uE/s320/Babe+Saman.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 198px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 263px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Jakarta</span>. Buat penggemar nasi uduk, apalagi nasi uduk khas Jakarta, nama warung yang satu ini pasti nggak terdengar asing. Lho kok bisa? Liat aja wisata kulinernya om Bondan Winarno di Trans TV beberapa waktu lalu yang sempat menyinggahi lokasinya di bilangan Tanah Abang. Bahkan, jika ente-ente nyoba masukin keywordnya “babe saman” di Google, dijamin nama warung yang dimaksud bakal muncul sebajeg (baca: banyak). Itu artinya, nama besar Babe H. Saman emang udah tersohor sampe ke Amerika (pan serpernya Google ada di Amerika :)).<br />
<br />
Okeh, jujur nih, ane baru pertama kali menyambangi warung si Babe ini. Sebelumnya, kalo makan yang namanya nasi uduk Tanah Abang, ane selalu mampir ke warung sebelahnya. Dengan kata laen ane nyasar bos, hehehe. Padahal jarak antara warung langganan dengan warungnya si Babe ini gak lebih dari 10 meter. Maklum deh, biar lama di Kemayoran, ane masih gape' soal seluk beluk Tanah Abang.<br />
<br />
<span class="fullpost">Karena saat berkunjung jam sudah menunjukkan pukul 20.30 WIB, gak heran kalo warung yang kabarnya udah punya cabang di Kelapa Gading ini agak lengang. Gak pikir panjang lagi, langsung deh ane duduk dan pesen makanan khas-nya Babe Saman, yaitu ayam goreng, tempe, dan tahu. Soal menu, sebenernya kite bisa nemuin banyak makanan khas Jakarta di sini, sebut saja ati ampela, sate usus, sate udang , sate jeroan, sampe empal goreng yang pastinya bisa menerbitkan liur. Nah berhubung perut gak bisa nampung banyak, 3 menu tadi aja yang ane lirik.<br /><br />Khasnya nasi uduk Tanah Abang adalah pada proses pembuatan nasi uduknya yang kabarnya dibuat dengan perpaduan beragam rempah, seperti: daun salam, sereh, santan dan jahe. Nggak berhenti sampai situ, nasi uduk yang sudah siap saji ini dibungkus dengan daun pisang sehingga berukuran kira–kira satu kepalan tangan orang dewasa. Tapi malam itu si penjual nawarin nasi langsung dari termosnya. Alasannya, nasi yang itu masih hangat dan baru dibuat. Yah sutra, supaya dapet yang hangat, ane terima lah tawaran si penjual tadi.<br /><br />Suapan pertama, nasi uduknya Bang Saman didominasi oleh rasa asin dan gurih. Nasi uduknya juga wangi meskipun gak mampir ke dalam daun pisang. Tapi, menurut ane, nasi uduk ini agak sedikit keras, beda sama nasi uduk yang biasa ane makan di rumah ato warung deket rumah. Mungkin ini yang disebut nasi uduk khas Jakarta itu. Jadi, niatan protes sama si penjual kembali ane masukin kantong kresek.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo2RU-gTuCbL7z4ghYwVzxnBzXFSUKn5CX9CiTPFF4mnrvRKZmgYKsvKc10cCHafDFJr5bgKhOy_nPkc6eIAxFureVeq5sPXzvMPeV2gXvvH9MJjiiEQBRGry7G5EyHy_KwYouQ9puXKU/s1600-h/sambel.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278431085067782706" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo2RU-gTuCbL7z4ghYwVzxnBzXFSUKn5CX9CiTPFF4mnrvRKZmgYKsvKc10cCHafDFJr5bgKhOy_nPkc6eIAxFureVeq5sPXzvMPeV2gXvvH9MJjiiEQBRGry7G5EyHy_KwYouQ9puXKU/s320/sambel.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 198px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 263px;" /></a>Sasaran berikutnya adalah dada ayam kampung goreng yang dari tadi udah menunggu untuk disikat. Dalam keadaan hangat, ayam goreng sangat pas dimakan dengan sambel goreng merah yang rasanya ngeblend antara pedas dan manis. Sementara nasi uduknya pas disantap dengan sambel kacang yang dicampur kecap sehingga menyatu dengan gurih dan asinnya si nasi.<br /><br />Lauk penyerta lain seperti tempe dan tahu menurut ane gak beda sama yang sering dibikin nyokap di rumah. Cuma saja yang ini ukurannya cenderung lebih kecil, mungkin menyusut karena di goreng kali ya? (azas praduga tak bersalah).<br /><br />Dilihat dari harganya, menurut gue nasi uduk Babe Haji Saman ini diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas. Buat info aja, sepotong ayam goreng kampung dihargai 8 ribu rupiah. Sedang nasi uduk dibandrol 2 ribu rupiah per porsinya.<br /><br />Tapi tentu saja harga ini bukan merupakan satu-satunya patokan utama buat ente-ente pecinta nasi uduk Betawi. Oh iya, kalo kebetulan jalan-jalan ke warung ini, ane saranin untuk nyoba kerak telor yang letaknya tidak jauh dari warung Babe Saman. (brams)<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZzoCqEOom3kI6ugb6ag5kstDt6z_0AmlOz5Kf2l8GPjNDWqjASZ940-Dds_z4rJk1hBtp4f30gaBuGNLIixgx5tsVvSRg_aM8Km92Oad159cBRCm3T-C-lAFY1m_WO_Q8fVR_-7Nsu2E/s1600-h/dsc_4658.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278431606086518930" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZzoCqEOom3kI6ugb6ag5kstDt6z_0AmlOz5Kf2l8GPjNDWqjASZ940-Dds_z4rJk1hBtp4f30gaBuGNLIixgx5tsVvSRg_aM8Km92Oad159cBRCm3T-C-lAFY1m_WO_Q8fVR_-7Nsu2E/s320/dsc_4658.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 198px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 263px;" /></a>Jam Operasional: 16.00 – 24.00 WIB<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Skor (5 bintang = sempurna):</span><br /><span style="font-weight: bold;">Rasa : * * * *</span><br /><span style="font-weight: bold;">Lokasi : * * *</span><br /><span style="font-weight: bold;">Harga : * * *</span><br /><span style="font-weight: bold;">Pelayanan : * * * *</span><br /><br /><br /><br /><br />Lokasi:<br />Jl. Kebon Kacang IX, Tanah Abang,<br />Jakarta Pusat<br />DKI Jakarta<br /><span style="font-style: italic;">(Koordinat Bumi: <span style="font-weight: bold;">lat: -6.1884274</span>, <span style="font-weight: bold;">lon: 106.8185073</span>)</span><br /><br />Peta:<br /><iframe frameborder="0" height="300" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://maps.google.com/maps/ms?hl=en&ie=UTF8&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-6.188214,106.818502&spn=0.0064,0.006437&z=16&output=embed" width="300"></iframe><br /><small>View <a href="http://maps.google.com/maps/ms?hl=en&ie=UTF8&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-6.188214,106.818502&spn=0.0064,0.006437&z=16&source=embed" style="color: blue; text-align: left;">Wisata Kuliner</a> in a larger map</small>l></span>Bramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1607087271417953041.post-84086746531445309302008-12-05T11:36:00.022+07:002017-12-26T21:30:34.404+07:00Lontong Balap Berteman Sate Kerang<div face="arial">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4T_jO0RVenr_cY5HWUCNED9LV4iQo-MVPjH5ruwdd1WN_yOwJOnPazV0WcfCRcFDygKHJFJMtuKYOs-ngcqZclA74Dc2Ls7rUXdHuj3bdlukpprvvfv_cS-c5NPckhUr1fZ2ADRbhKGk/s1600-h/Lontong+Balap.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: arial;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5276160640108695474" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4T_jO0RVenr_cY5HWUCNED9LV4iQo-MVPjH5ruwdd1WN_yOwJOnPazV0WcfCRcFDygKHJFJMtuKYOs-ngcqZclA74Dc2Ls7rUXdHuj3bdlukpprvvfv_cS-c5NPckhUr1fZ2ADRbhKGk/s320/Lontong+Balap.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 198px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 263px;" /></a> <span style="font-family: "arial"; font-weight: bold;">Surabaya</span>. Kota yang satu ini emang gak ada matinya soal makanan. Baru aja kemarin perut ini disesaki oleh Soto Lamongan Cak Har, sekarang harus menanggung makanan khas lain yang namanya Lontong Balap. Penasaran kenapa namanya Lontong Balap? Menurut penjualnya (sok investigasi nih ceritanya), dulu tempat mangkal penjual lontong ini ada di daerah Wonokromo. Nah, seiring makin banyaknya si penjual makanan ini, maka setiap pagi sang pemilik dagangan harus berlomba-lomba memikul dagangannya dari rumah menuju Wonokromo. Mereka mengistilahkan “perlombaan” ini sebagai adu balap.<br /><span class="fullpost">Tentu saja dengan harapan, siapa yang sampai lebih dulu pastinya bisa mendapat pelanggan yang lebih banyak. Jadilah si lontong ini mendapat nama yang menurut gue khas dan unik, “Lontong Balap”.<br /><br />Terus, apa sih bedanya Lontong Balap dengan Lontong Sayur, Lontong Cap Gomeh, dan lontong-lontong lain? Jawabannya ada di cara penyajian, bumbu, dan tentu saja komposisi bahannya. Jika Lontong Sayur disajikan dengan sayur bersantan lain halnya dengan Lontong Balap yang lebih memilih kuah manis. Kuah ini ini dibuat dari petis khas Jawa Timur yang diberi air sehingga menjadi encer. Selain itu, lauk penyerta lain dari Lontong Balap juga unik, karena bertemankan oncom goreng dan toge yang sebelumnya sudah direbus. Oh iya, ada juga tahu goreng sebagai lauk lain yang pastinya bakal ikut menambah cita rasa dan tentunya menyesakkan perut.<br /><br />Meskipun didominasi oleh rasa petis yang manis, Anda yang hobi dengan makanan pedas jangan dulu sungkan dengan makanan ini. Pasalnya, sambal yang menyertai si Lontong Balap ini ternyata bisa “menyulap” kuah manis tadi hingga memerahkan muka. Kenikmatan kuah lontong bernuansa manis pedas ini sangat pas diseruput saat disajikan hangat. Keunikan lain dari Lontong Balap ini adalah teman sajiannya yang bernama sate kerang. Kerang darah yang ditusuk rapi dengan ukuran tidak terlalu besar ini disajikan dengan sambal, bawang, dan kecap. Sehingga tidak heran jika kerang ini pun memiliki rasa manis pedas yang unik, sangat berbeda jika kita menikmati kerang dengan saus sambal bercampur parutan nanas yang juga memiliki nuansa rasa manis, pedas, dan sedikit asam.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIOxIyTATq0DeZnKQPia776wQzlhRNMEkzV46QW3BgZ5SaI-9QvGmxSuHrbVMUMfUrqRtGWbnONe1SOJOj-C4tkRjq-Mex8QKd1cH1igqqyhOaMM1cpdzVAlki-TSen14juJvBn1hwezE/s1600-h/Sate+Kerang.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278746944226121490" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIOxIyTATq0DeZnKQPia776wQzlhRNMEkzV46QW3BgZ5SaI-9QvGmxSuHrbVMUMfUrqRtGWbnONe1SOJOj-C4tkRjq-Mex8QKd1cH1igqqyhOaMM1cpdzVAlki-TSen14juJvBn1hwezE/s320/Sate+Kerang.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 198px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 263px;" /></a>Untuk menikmati seporsi Lontong Balap lengkap dengan sate kerang dan es Degan (kelapa muda) ini Anda cuma perlu merogoh kocek 6000 rupiah saja. Lontong Balap yang gue sambangi ini kebetulan terletak di jalan Jemur Andayani, tepat di seberang Kantor Pos. Kabarnya lontong balap ini dulu berada persis di depan Kantor Pos tadi, tetapi karena memacetkan jalan lokasinya harus dipindah tepat di seberang kali di depannya. Untuk menuju ke lokasi Lontong Balap ini sama sekali tidak susah. Jika meluncur dari Raya Darmo menuju SIER (Rungkut) melalui Jalan Ahmad Yani, maka ketika Anda menemukan Kantor Pos Jemur Andayani tengoklah ke sebelah kanan, tenda sederhana dengan spanduk bertuliskan “Lontong Balap” siap menyambut Anda. (brams)<br /><br />Jam Operasional: 10.00 – 17.00 WIB<br /><em><br /><span style="font-weight: bold;">Skor (5 bintang = sempurna):</span></em><strong>Rasa : * * * *<br />Lokasi : * * *<br />Harga : * * * * *<br />Pelayanan : * * * *</strong><br /><br />Lokasi:<br />Jl. Jemur Andayani<br />(Seberang Kantor Pos Jemur Andayani)<br />Surabaya</span><br />(Koordinat Bumi: <span style="font-weight: bold;">lat: -7.3294113</span>, <span style="font-weight: bold;">lon: 112.7440381</span>)<br /><br /><br />Peta:<br /><iframe frameborder="0" height="300" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://maps.google.com/maps/ms?hl=en&ie=UTF8&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-7.329246,112.744017&spn=0.006385,0.006437&z=16&output=embed" width="300"></iframe><br /><small>View <a href="http://maps.google.com/maps/ms?hl=en&ie=UTF8&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-7.329246,112.744017&spn=0.006385,0.006437&z=16&source=embed" style="color: blue; text-align: left;">Wisata Kuliner</a> in a larger map</small></div>
Bramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1607087271417953041.post-32437606196414221202008-12-05T11:18:00.014+07:002017-12-26T21:30:53.776+07:00Soto Lamongan “Cak Har”. Berawal Dari Ketidaksengajaan<div face="arial">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw63RZ0rwyHpi3ifuoRB3TBGKTYoL42JGE4KwQsN_KKrjvHfu4VPpVpsnkhh4o9zorCi7ghbAJ0mEr9qQCJ2XBvyy3XQCO2J0_oPfwhXQyZEK1jUnrICa0Ik3rwj55dkbAKevVc2-5_iU/s1600-h/Soto+Lamongan.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="font-family: arial;"><img alt="" border="0" caption="Soto Lamongan Cak Har. Captured by: Sony Ericsson K630i" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5276156048306654226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw63RZ0rwyHpi3ifuoRB3TBGKTYoL42JGE4KwQsN_KKrjvHfu4VPpVpsnkhh4o9zorCi7ghbAJ0mEr9qQCJ2XBvyy3XQCO2J0_oPfwhXQyZEK1jUnrICa0Ik3rwj55dkbAKevVc2-5_iU/s320/Soto+Lamongan.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 198px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 263px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Surabaya</span>. Makanan ini gue temuin pertama kali saat nganterin temen yang mau beli obat buat mukanya. Sesuai judul, nemuinnya memang gak sengaja. Jadi saat akan balik ke kost-an di Surabaya, tiba-tiba mata ini tertuju pada deretan motor yang diparkir di bahu jalan. Tadinya gue kira ada kecelakaan, maklumlah di Jakarta deretan motor ini berarti parkiran liar sang penonton Lakalantas.<br /><br />Selidik punya selidik, ternyata orang-orang yang punya motor ini sedang asyik menyeruput kuah soto dari mangkuk yang ukurannya sedikit lebih besar dari mangkuknya abang bakso keliling. Di penutup kain yang “melindungi” para penikmat soto ini pun jelas terbaca tulisan “Soto Lamongan” (tanpa Cak Har). Tanpa pikir panjang, verboden puter balik yang dari tadi nangkring di depan mata, langsung gue libas hanya demi menyambangi soto yang menarik hati dari jumlah pengunjunnya. </div>
<br />
<span class="fullpost"></span><br />
<div face="arial">
<span class="fullpost">Oke, seperti yang sudah diduga, rada susah ternyata untuk dapet tempat duduk di sini, sekalipun untuk 2 orang saja. Semua berebut, bahkan yang lagi makan ampe ngelirik orang disebelahnya yang notabene bukan mau nyolong dompetnya, melainkan nungguin kapan dia cepet selesai dan tentunya angkat kaki dari situ.<br /><br />Setelah berhasil “menjajah” tempat duduk di pojokkan, mesenlah gue seporsi soto ayam (menu utama dan satu-satunya di sini, selain tentunya es teh manis dan air jeruk). Singkat cerita, datanglah soto ayam yang ditunggu. Dari baunya aja bisa ketahuan kalo ini bukan sembarang soto.<br /><br />Aroma kaldu ayam bercampur racikan kunyit langsung bisa diindra dengan baik. Tepat di tengahnya kita bisa menemukan potongan ayam lengkap dengan koyah sebagai toppingnya. Karena penasaran dengan isinya, sendok yang tersedia langsung gue pake untuk membongkar si soto. Ah, ternyata isinya standar saja, cuma nasi putih, bihun besar ala jawa timuran. “Lho kok gak ada telornya?” kata gue, “Mas gak bilang ya kalo mau pake telor”, jelas orang sebelah yang langsung diikuti penyesalan hati. Ternyata, standar soto ini adalah tanpa telor, dan jika Anda sempat mampir di sini dan kebetulan juga suka sama telor, jangan lupa mesen di awal, karena mesen di akhir adalah sia-sia mengingat kesibukan sang pelayan yang luar biasa.</span></div>
<span class="fullpost"><br /><br /><div face="arial">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOIKeSU3l0WcA_7bXY9A39OBqe76kRAQGFOW0PxPjRMQ-Tx72CFzNDaY_FcG5HmtO8KP-_JiZsbB9O2SDd-KCNOxDAI7JGaIYejFPldJeOJPR7zkUatbeWuLFfmBL0MknDpdAoJO1KNhM/s1600-h/CakHar.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5278751179027695458" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOIKeSU3l0WcA_7bXY9A39OBqe76kRAQGFOW0PxPjRMQ-Tx72CFzNDaY_FcG5HmtO8KP-_JiZsbB9O2SDd-KCNOxDAI7JGaIYejFPldJeOJPR7zkUatbeWuLFfmBL0MknDpdAoJO1KNhM/s320/CakHar.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 198px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 263px;" /></a>Soal rasa, soto yang satu ini menurut gue sukup baik, meskipun bukan yang terbaik. Potongan daging ayam yang disajikan termasuk dalam kategori besar dengan jumlah yang lumayan. Bihun serta nasi penyertanya juga dimasak dengan sangat baik, dalam arti tidak terlampau lembek ataupun terlampau pera.<br /><br />Kehebatan soto ini ada pada rasa kuah yang kuat serta topping soto yang bisa sangat fleksibel dipilih oleh pelanggannya. Selain itu, pedagang soto juga menyediakan topping tambahan seperti koyah, kecap manis, kecap asin, dan sambel yang bisa bebas dituang sesuai selera.<br /><br />Oh ya, harganya juga tergolong murah lho. Untuk seporsi soto (tanpa telur) lengkap dengan nasi dan es teh manis, dibandrol si abang dengan harga 6000 rupiah saja. Gimana? Berniat mencoba? langsung aja sambangi. (brams)</div>
<div face="arial">
Jam Operasional: All Day</div>
<div face="arial">
<strong><em>Skor (5 bintang = sempurna):</em>Rasa : * * * *<br />Lokasi : * * *<br />Harga : * * * *<br />Pelayanan : * * * *</strong><strong><em></em></strong></div>
<div style="font-family: arial;">
Lokasi:<br /><br />Jl. Kertajaya Indah Timur<br />(Seberang Kantor Kopertis JawaTimur)<br />Tepat Setelah Lampu Merah<br />Dari Arah Arif Rahman Hakim<br />Surabaya</div>
</span><br />
<em><br />(Koordinat Bumi: <span style="font-weight: bold;">lat: -7.2891965</span>, <span style="font-weight: bold;">lon: 112.7804303</span>)</em><br />
<br />
Peta:<br />
<iframe frameborder="0" height="300" marginheight="0" marginwidth="0" scrolling="no" src="http://maps.google.com/maps/ms?hl=en&ie=UTF8&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-7.288808,112.780495&spn=0.006385,0.006437&z=16&output=embed" width="300"></iframe><br />
<small>View <a href="http://maps.google.com/maps/ms?hl=en&ie=UTF8&msa=0&msid=117408173918184072079.0004693ecf2c8109ee31d&ll=-7.288808,112.780495&spn=0.006385,0.006437&z=16&source=embed" style="color: blue; text-align: left;">Wisata Kuliner</a> in a larger map</small>Bramseeinghttp://www.blogger.com/profile/05204118708792254229noreply@blogger.com0